Pencarian dilakukan dengan penyelaman selain di permukaan air laut
Karawang (ANTARA News) - Tim penyelam terkendala lumpur dari dasar laut saat mencari korban dan reruntuhan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Pencarian dilakukan dengan penyelaman selain di permukaan air laut," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Karawang, Jawa Barat (Jabar).
Ia mengatakan, lumpur yang naik dari dasar laut mempengaruhi jarak pandang penyelam.
Pencarian dengan cara menyelam dihentikan sekitar pukul 17.00 WIB sesuai dengan SOP. Sementara pencarian di permukaan laut hingga malam ini masih terus dilanjutkan.
Menurut dia, tim SAR melibatkan 13 kapal patroli masing-masing dari Polda Jabar sebanyak tujuh unit, Mabes Polri enam unit dan helikopter tiga unit.
Ia mengatakan, hingga kini tim evakuasi belum menemukan bagian tubuh korban yang utuh dalam insiden tersebut.
"Seluruh kantong berisi potongan tubuh, seperti kaki, tangan dan organ lainnya," katanya, Senin.
Seluruh kantong jenazah itu langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
"Kantong jenazah ini kita kirim ke RS Polri via Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.
Selain menemukan potongan tubuh, tim evakuasi juga menemukan serpihan pesawat serta barang-barang bawaan penumpang.
Baca juga: Pemerintah siapkan hotel dan kendaraan bagi keluarga korban JT 610
Baca juga: Polri: Jenazah korban langsung diserahkan jika sudah dikenali
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018