Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, mengatakan Indonesia dan Rusia kini masih menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang teknologi pertahanan.
"Ini merupakan satu peluang baru yang coba kita upayakan, jadi belum menjadi suatu skema yang sudah terstruktur," katanya, usai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) dari Marsekal Muda TNI Eris Herryanto kepada Marsekal Muda TNI Ganjar Wiranegara, di Jakarta, Kamis.
Untuk meningkatkan daya mampu dan kapasitas militer Indonesia, Rusia berjanji akan mengucurkan kredit lunak senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9,4 triliun.
Dana itu, menurut Djoko, akan diperuntukkan guna mendukung kebutuhan alutsista TNI. Untuk kebutuhan TNI Angkatan Darat dialokasikan dalam bentuk helikopter angkut personel Mi-35 dan Mi-17. Sedangkan untuk TNI Angkatan Laut dua unit kapal selam Kelas Kilo dan 20 tank amphibi dan TNI Angkatan Udara untuk persenjataan pesawat Sukhoi sebanyak enam unit. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007