Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini menguat tipis sebesar tiga poin menjadi Rp15.205 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.208 per dolar AS.

"Imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang sedikit mengalami penurunan berdampak pada pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia, termasuk rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal ketiga 2018 yang dirilis lebih lambat dibandingkan kuartal kedua, juga turut mempengaruhi pergerakan dolar AS di pasar global.

"Pertumbuhan PDB AS pada kuartal tiga tahun ini sebesar 3,5 persen lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya di angka 4,2 persen," paparnya.

Meski melambat, lanjut dia, namun angka PDB AS kuartal ketiga itu masih lebih tinggi dari ekspektasi 3,3 persen, sehingga menahan tekanan dolar AS lebih dalam terhadap mata uang dunia termasuk rupiah.

Ia menambahkan, untuk selanjutnya para pelaku pasar akan kembali fokus pada seberapa besar probabilitas The Fed akan menaikkan suku bunga ke depannya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (29/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.218 dibanding sebelumnya (26/10) di posisi Rp15.207 per dolar AS.

Baca juga: Ini faktor penyebab rupiah menguat tipis awal pekan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018