Jakarta (ANTARA News) - Tujuh jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang tiba di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Senin, akan dilakukan identifikasi forensik.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tujuh kantung jenazah tersebut tiba pada pukul 15:43 WIB diangkut dengan tiga unit kendaraan ambulans yang terdiri dari satu unit ambulan mini bus dan dua unit ambulans berukuran sedang yang berangkat dari Tanjung Priok sebagai posko pertama kecelakaan pesawat nahas tersebut.
Dua ambulans masing-masing mengangkut dua kantung jenazah dan satu ambulan mengangkut tiga kantung jenazah yang sepertinya merupakan potongan bagian tubuh korban jenazah dengan melihat ukuran kantung tersebut yang tidak penuh dan padat terisi.
Ketujuh kantung jenazah tersebut, langsung dibawa ke ruang CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, ketika tiba di lokasi.
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Korban dari pesawat nahas akan dievakuasi ke RS Polri.
Pesawat itu sendiri dikabarkan membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan lima awak pesawat.
Baca juga: Tujuh kantung jenazah tiba di RS Polri
Baca juga: KRI Rigel-933 petakan jatuhnya pesawat Lion Air
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018