Jakarta (ANTARA News) - Pengamat militer dan luar negeri dari CSIS, Dr Kusnanto Anggoro, di Jakarta, Kamis, mengatakan Indonesia bisa mempelajari cara-cara efektif Rusia menata otonomi daerah serta penanganan berbagai konflik di negaranya, demi penguatan serta kedaulatan negara.
Kusnanto mengatakan, sehubungan dengan kunjungan 10 jam Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia, Rusia bisa dijadikan pelajaran.
"Rusia bisa dijadikan salah satu model, bagaimana menata otonomi daerah suatu negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak," katanya.
Sebelumnya, dalam suatu wawancara khusus bersama Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra di salah satu stasiun televisi Jakarta, Kusnanto Anggoro juga menyatakan, terlepas dari adanya friksi dengan beberapa daerah, tetapi Rusia tergolong sukses dalam mengatur mekanisme otonomi, yang tetap dalam kekuatan negara besar itu.
Selain masalah otonomi, Rusia dengan teknologi pertahanan serta sistem persenjataan yang canggih, merupakan mitra strategis bagi Indonesia dalam membangun kekuatan militernya.
"Lihat saja India yang berhasil membangun sumber daya pertahanannya dengan mendasarkan pada teknologi Rusia beberapa waktu lalu, dan kini mereka bisa berdikari," kata Kusnanto Anggoro lagi.
Kusnanto Anggora dan Yusron Ihza Mahendra setuju, agar di masa depan, hubungan diplomatik RI-Rusia harus lebih ditingkatkan, bukan saja dalam bidang ekonomi maupun pertahanan, tetapi politik serta kebudayaan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007