"Fokus pencarian kita laksanakan di perairan sekitar Utara Karawang," kata Komandan Wing Udara 4 Lanud ATS Kolonel Pnb Bambang Juniar.
Ia mengatakan Lanud ATS mendapat perintah dari badan pencarian dan pertolongan nasional melalui Mabes TNI, dan Mabes Angkatan Udara yang diteruskan ke Korps AU 1 untuk melakukan pencarian para korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Pesawat Lion Air JT610 berangkat dari Jakarta melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten, menuju Pangkal Pinang pada pukul 06.20 WIB.
Pesawat berpenumpang 189 penumpang dan awak ini dilaporkan hilang kontak setelah mengudara di ketinggian 2.500-3.000 pukul 06.33 WIB.
Pesawat type B737-Max dijadwalkan tiba di Pangkal Pinang pada pukul 07.19 WIB, setelah hilang kontak, pesawat dinyatakan jatuh di perairan Karawang.
Bambang Juniar mengatakan, penerbangan pertama dilakukan pagi tadi, dengan mengirimkan helikopter dari badan pencarian pertolongan yang diawaki oleh Letkol Pbn Riskianto.
"Setelah itu mungkin kami akan mengirimkan Super Puma, dan Harakal dari stereon enam dan delapan Lanud ATS," kata Bambang.
Sementara itu, tim Basarnas telah melakukan pencarian, dan ditemukan beberapa puing pesawat, pelampung, ponsel, serta potongan tubuh berjarak dua mil dari sebelah Selatan dari lokasi pesawat hilang kontak, yaitu koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05.46 Lintang Selatan.
Dari 189 penumpang pesawat terdiri atas, 178 penumpang dewasa. Satu anak, dua bayi, dua kru kokpit, dan enam awak kabin.
Di antara 189 penumpang pesawat naas tersebut terdapat korban warga Kota Bogor atas nama Darwin Herianto yang tinggal Vila Mutiara Bogor.
Baca juga: Puluhan relawan diterjunkan ke lokasi pesawat jatuh
Baca juga: Kejagung benarkan lima jaksa penumpang Lion Air JT610
Baca juga: Sembilan kapal dikerahkan di lokasi kecelakaan Lion Air
Baca juga: Puing pesawat serta potongan tubuh ditemukan di perairan Karawang
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018