Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan optimis industri tekstil nasional akan makin bertumbuh di masa datang, asal didukung sinergi positif antara asosiasi, perancang dan industri dalam meningkatkan mutu terutama untuk memenuhi pasar global. "Kita tidak perlu terlalu khawatir, karena tidak akan pernah orang hidup tanpa tekstil, tanpa pakaian, tidak pernah bisa," katanya, sesaat sebelum membuka Pameran Tekstik dan Apparel di Jakarta, Kamis. Dikatakannya potensi pertumbuhan tekstil nasional sangat besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, yakni 240 juta orang. Tidak itu saja, pasar internasional juga sangat potensial untuk digarap sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu tekstil nasional. "Dari segi pangsa pasar, maka kita yakin bahwa dari segi pemasaran indutri tekstil tidak akan pernah mengalami kesulitan atau tetap tinggi. Jadi, jangan pernah khawatir," ujar Jusuf Kalla. Daikuinya untuk dapat bersaing di pasar internasional tidaklah mudah, mengingat desain dan corak tekstil yang makin beragam yang mengarah pada gaya hidup. Karena itu, peran perancang nasional juga perlu ditingkatkan karena pemasaran hanya berjalan maksimal jika produk yang dipasarkan mengikuti `trend` gaya hidup yang sedang `in`. "Jadi, ke depan industri tekstil kita bertahap harus mulai beralih dari produk massal ke produk `life style` (industri gaya hidup) hingga tidak ketinggalan dan dapat bersaing dengan produk serupa dari negara lain. jadi ada gabungan yang baik, antara pemasaran, desain yang baik dan industri yang baik," tutur Wapres. Selain itu, katanya, peran asosiasi tekstil nasional juga berperan besar untuk membawa industri tekstil dan produk tekstil nasional makin berkembang. "Jangan sampai, industri nasional kita dipermainkan oleh para `buyers`. Karena itu asosiasi sangat berperan untuk menumbuhkan rasa persaingan positif di kalangan industri dan perancang. Jika tidak industri tekstil nasional sangat bergantung pada pemasaran di luar," kata Jusuf Kalla. Industri tekstil nasional harus menjadi bagian yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional mengingat tekstil adalah kebutuhan pokok bagi seluruh manusia. "Karenanya, saya yakin dengan kebersamaan dan sinergi seluruh komponen maka industri tekstil nasional akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang baik. Kalau sekarang bisa menyumbang Rp7 miliar maka pada tahun mendatang harus bisa menjadi Rp8 hingga Rp10 miliar," kata Wapres. (*)
Copyright © ANTARA 2007