Jakarta (ANTARA News) - YI Technology memperkenalkan teknologi komputasi awan mereka bernama YI Cloud yang terintegrasi dengan produk-produk kamera pengawas buatan mereka.
“Berbasis langganan, fungsinya sebagai penyimpanan alternatif selain menggunakan kartu memori MicroSD,” kata Manajer Media Sosial dan Pemasaran YI Technology Indonesia, Bagas Satriadi, saat ditemui di acara jumpa pers di Jakarta, Senin.
YI Cloud menyediakan ruang penyimpanan tambahan, selain melalui kartu memori, untuk perangkat yang termasuk dalam YI Home Camera, termasuk untuk YI Dome Camera yang dapat berputar 360 derajat dan YI Outdoor Camera.
Pengguna Android dapat memilih paket Standard dengan durasi berlangganan mulai dari 7 hari hingga 30 hari mulai harga 19,99 dolar serta paket Premium dengan durasi yang sama mulai harga 19,99 juga.
Pengguna iOS dikenakan biaya yang lebih banyak untuk paket Standard, mulai dari 25,99 dolar serta Premium mulai harga yang sama dengan pilihan durasi berlangganan mulai dari 7 hari hingga 30 hari.
Salah satu keuntungan memakai penyimpanan cloud dari YI ini adalah tidak ada batasan kapasitas seperti di kartu memori, rekaman video pun akan ditambahkan secara aktual atau real time.
Manfaat lainnya jika kamera dicuri atau kartu memori tidak bisa diakses, pengguna masih menyimpan video cadangan di cloud. YI Technology menjamin data yang ditranfer dari kamera ke cloud dilindungi enkripsi dengan standard yang sama dengan yang digunakan di industri keuangan.
Pengguna juga bisa menikmati fitur-fitur lain dari YI Technology yang hanya dapat diakses jika mengaktifkan Cloud, misalnya fitur Human Counting untuk menghitung jumlah orang yang masuk ke ruangan.
YI juga menawarkan kontrol terhadap layanan Cloud maupun fitur-fitur lainnya di kamera mereka melalui aplikasi yang dipasang di ponsel maupun laptop, dapat diakses dari mana pun dan kapan pun selama terkoneksi dengan internet.
Menurut data YI Indonesia, saat ini terdapat 500 orang pelanggan YI Cloud dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah karena pasar Cloud di Indonesia masih berkembang.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018