Kita semua harus berani membuat komitmen dan mengambil...
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan tekad Indonesia menjadi kekuatan maritim dunia sehingga pemerintah telah menetapkan kebijakan kelautan dan rencana aksinya.
"Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Indonesia aktif memajukan kerja sama maritim di ASEAN, IORA, Pasifik Selatan, PBB dan berbagai forum internasional," kata Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan Our Ocean Conference Ke-5 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Senin.
Kepala Negara menyebutkan dalam empat tahun terakhir, berbagai langkah telah dilaksanakan, termasuk meningkatkan konektivitas melalui tol laut dengan memperkuat armada laut dan pembangunan 477 pelabuhan.
Selain itu, pengurangan polusi laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025, tercapainya kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare pada 2018 (dua tahun lebih cepat dari target 2020).
Ke depan, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia juga ingin memajukan kerja sama maritim di kawasan Indo-Pasifik.
Oleh karena itu bersama ASEAN dan mitra ASEAN, konsep kerja sama Indo-Pasifik sedang dikembangkan Indonesia dengan menekankan "habit of dialogue" dan kerja sama inklusivitas penghormatan terhadap hukum internasional.
"Kita semua harus berani membuat komitmen dan mengambil langkah-langkah konkret yang dimulai dari diri kita masing-masing," kata Kepala Negara.
Menurut dia, komitmen dan langkah dimaksud harus dapat dirasakan oleh masyarakat luas dan berdampak nyata terhadap perlindungan laut.
"'Every little action count'. Untuk itu saya mendorong OOC mengambil langkah guna meningkatkan sinergi yang dilaksanakan masing-masing negara," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Belanda dukung Indonesia jadi poros maritim dunia
Baca juga: Presiden sebut pemimpin dunia tertarik poros maritim
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018