Perkembangan di pasar ekuitas AS adalah fokus utama di pasar valuta asing
Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS bertahan kuat terhadap sekeranjang mata uang utama saingannya pada Senin pagi, tidak jauh dari tingkat tertinggi 10-pekan, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat kurang dari yang diharapkan, dan karena sentimen risiko global tetap rapuh.

Mata uang AS telah menemukan dukungan baru-baru ini pada pembelian safe-haven karena permintaan investor untuk aset-aset berisiko menurun drastis di pasar ekuitas dunia di tengah kekhawatiran laba perusahaan, ketidakpastian geopolitik dan pertumbuhan global.

"Perkembangan di pasar ekuitas AS adalah fokus utama di pasar valuta asing," kata Kepala Ahli Strategi Mata Uang di Mizuho Securities, Masafumi Yamamoto seperti dikutip Reuters.

Pada Senin, indeks dolar AS, yang mengukur kinerja greenback terhadap keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 96,499. Indeks telah naik 1,4 persen bulan ini.

Pada Jumat (26/10), indeks dolar naik ke setinggi tingkat 96,860, angka terbaiknya15 Agustus, setelah data menunjukkan ekonomi AS melambat kurang dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, sebelum berbalik turun menjadi berakhir 0,3 persen lebih rendah pada hari itu.

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dan laju kenaikan suku bunga stabil oleh Federal Reserve, telah mendorong dolar AS, yang berfungsi sebagai safe haven di saat-saat terjadi gejolak dan tekanan ekonomi.

Perekonomian AS yang relatif kuat juga telah mendukung dolar AS, meskipun beberapa laba perusahaan yang lemah sudah mulai menimbulkan keraguan tentang prospek pertumbuhan, terutama dalam sebuah lingkungan meningkatnya biaya pinjaman.

Euro merosot 0,1 persen menjadi 1,1390 dolar AS, sekalipun mitra koalisi junior Kanselir Jerman Angela Merkel memberinya konservatif hingga tahun depan untuk menyampaikan lebih banyak hasil kebijakan.

Euro telah kehilangan 1,8 persen bulan ini karena kekhawatiran anggaran belanja bebas Italia yang akan melanggar aturan fiskal Uni Eropa. Pasar telah gelisah dan imbal hasil obligasi Italia telah melonjak sejak September, karena UE tidak menyetujui rencana anggaran Roma.

Terhadap yen, dolar AS bertahan stabil di 111,92 yen. Dolar AS telah melemah 2,3 persen terhadap yen, yang juga bertindak sebagai safe haven di saat gejolak geopolitik, dari tingkat tertinggi dalam lebih dari 11 bulan di 114,55 yen yang tercapai pada 4 Oktober.

"Jika ada aksi jual lainnya dalam ekuitas AS menyusul hasil-hasil perusahaan, saya pikir akan ada tekanan turun lebih jauh pada dolar AS/yen," kata Yamamoto Mizuho.

Jair Bolsonaro, anggota parlemen sayap kanan, memenangkan pemilihan presiden Brasil pada Minggu (28/10), menunggang gelombang frustrasi atas korupsi dan kejahatan yang membawa ayunan dramatis ke sayap kanan di demokrasi terbesar keempat di dunia itu.

Pada pukul 01.30 GMT, mata uang real Brasil belum diperdagangkan. Real mengakhiri sesi perdagangan Jumat (26/10) di 3,6426 per dolar AS.

Yamamoto memperkirakan para pedagang akan menguangkan long position di real Brasil yang sebagian besar diambil di minggu-minggu menjelang pemilu pada Minggu (28/10).

"Tampaknya pasar mengharapkan bahwa di bawah pemerintahan Bolsonaro, reformasi pensiun dan pengurangan defisit fiskal dapat maju," kata Yamamoto.

"Saya pikir perkembangan di depan itu akan sangat lambat atau akan menerima kesulitan."

Baca juga: Rupiah pagi kembali tembus kisaran RP15.200

Baca juga: Ini faktor penyebab rupiah menguat tipis awal pekan

Baca juga: Akhir pekan dolar AS melemah, investor lindungi aset dengan yen



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018