Atlet perlu diberikan fasilitas khusus untuk menunjang karier mereka sebagai atlet. Contohnya memberi kesempatan untuk mengikuti kuliah dengan jadwal khusus, untuk menutup kekurangan jumlah pertemuan tatap muka perkuliahan
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Moestopo Dr Andriansyah MSi mengatakan kampus perlu memberikan fasilitas khusus kepada atlet yang berprestasi.
"Atlet perlu diberikan fasilitas khusus untuk menunjang karier mereka sebagai atlet. Contohnya memberi kesempatan untuk mengikuti kuliah dengan jadwal khusus, untuk menutup kekurangan jumlah pertemuan tatap muka perkuliahan," ujar Andriansyah di Jakarta, Senin.
Para atlet yang berprestasi juga perlu didukung dengan bonus-bonus, untuk melengkapi makanan tambahan dan perlengkapan bertanding.
Dia menambahkan pihaknya juga memberikan fasilitas khusus kepada mahasiswa peraih prestasi akademik dan non-akademik (olahraga, seni, dan lain-lain). Para mahasiswa peraih prestasi nasional dipantau karier profesinya.
"Sebagian mereka sudah mendapat tawaran kesempatan kerja di lembaga pemerintah dan swasta. Sebagian yang lain diberi kesempatan berkarir di kampus, sebagai dosen, dan jabatan lain. Tradisi membina atlet nasional sudah dimulai sekitar tahun 1990-an."
Pihaknya memberikan penghargaan kepada sejumlah atlet berprestasi, yang berhasil meraih posisi juara tiga dalam pertandingan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Provinsi DKI Jakarta 2018, dengan perolehan medali, enam emas, tiga perak dan dua perunggu.
Andri menambahkan para mahasiswa tersebut, perlu dijadikan contoh bagi teman-teman mahasiswanya karena tidak hanya hanya menjadi kebanggaan di bidang olahraga, juga menjadi kebanggaan di kampus dalam prestasi akademiknya.
"Para atlet tersebut berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif di atas tiga, walau selalu kuliah dalam keadaan bersimbah peluh," tambah dia lagi.
Para atlet tersebut juga kembali menyiapkan diri untuk bertanding dalam Pekan Olah Raga Mahasiswa ASEAN 2018 yang akan digelar pada bulan Desember tahun ini di Myanmar.
Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018