Kapolres Timor Tengah Selatan AKBP Totok Mulyanto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Minggu (28/10) malam, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastiakn bahwa yang meledak itu bom atau sejenisnya.
"Memang terjadi sebuah ledakan. Untuk jenis dan bentuknya serta bahan peledak yang menyebabkan ledakan itu belum bisa saya sampaikan karena masih koordinasi dengan tim Gegana Brimob Polda NTT," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga baru melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan tim dari Gegana Brimob Polda NTT.
Ia menegaskan ledakan tersebut terjadi di sebuah rumah yang diduga milik korban, bukan di gereja sebagaimana isu yang beredar.
"Lokasi kejadiannya bukan di gereja, tetapi di rumah korban," katanya menegaskan.
Korban yang mengalami luka berat tersebut diketahui sebagai seorang pegawai Satpol PP Kabupaten TTS bernama Istantho AE Djaha.
Menurut Kapolres Mulyanto korban sendiri saat ini langsung dilarikan ke RS Siloam Kupang untuk mendapatkan penanganan lebih jauh dan lebih lengkap di RS tersebut.
Sementara itu dokter dari RSUD SoE, dr Asri Novianti kepada wartawan mengatakan bahwa korban yang terkena ledakan tersebut mengalami gangguan penglihatan karena diduga ada serpihan bahan ledakan yang mengenai mata korban.
"Sementara itu juga korban mengalami kehilangan sebagian anggota tubuhnya," ujar dia.
Lebih lanjut Kapolres TTS juga mengimbau kepada semua warga di daerah itu untuk selalu waspada apabila menemukan benda yang mencurigakan, dan bisa langsung melaporkan kepada pihak kepolisian agar segera ditangani.
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018