Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah Kamis pagi turun tipis, setelah sebelumnya menguat menjelang keluarnya data ekonomi AS pada Jumat besok. Nilai tukar rupiah turun empat poin menjadi Rp9.395/9.405 per dolar AS (Pkl 08.20) dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.391/9.400 per dolar AS. "Merosotnya rupiah karena tertekan oleh pasar saham regional akibat melemah bursa Wall Street yang menunjukkan tanda-tanda ekonomi AS melambat," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk., Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis. Menurut Kostaman, pelaku pasar masih hati-hati membeli dolar AS, mereka masih menunggu data ekonomi AS dan tenaga kerja AS yang akan diumumkan nanti. Kecenderungan melambatnya ekonomi AS akan memicu bank sentral AS (The Fed) menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen poin dari 5,25 menjadi 5,00 persen, katanya. Pelaku pasar, lanjut dia, masih khawatir dengan kasus gagal bayar kredit perumahan AS dan bahkan mata uang negara itu diperkirakan akan terus melemah pada kisaran 114 hingga 115 yen. Karena itu, pelaku pasar semula akan berspekulasi membeli rupiah, namun faktor positif pasar masih belum muncul seperti masuknya kembali investor asing ke pasar domestik, ucapnya. Menurut dia, Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial untuk menanamkan modalnya, apalagi dengan stabilnya suku bunga acuan (BI Rate) pada 8,25 persen. "Kami memperkirakan peluang rupiah untuk kembali menguat sangat besar yang didukung oleh faktor eksternal maupun internal," ucapnya. Dikatakannya, ke depan apabila tidak ada hambatan peluang rupiah untuk kembali menguat cukup besar hingga mencapai level Rp9.000 per dolar AS, namun kenaikan ini diharapkan tidak terlalu cepat. Apalagi di dalam negeri pertumbuhan ekonomi berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan dengan inflasi yang tetap terjaga, katanya. Kondisi ini, lanjut dia, juga didukung oleh Bank Indonesia (BI) yang tetap menjaga volatilitas rupiah agar tidak berada dalam kisaran yang melebar. "Kami optimis pasar akan kembali didominasi aksi beli rupiah," ujarnya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007