Saya risih dengan sampah berserakan. Lingkungan yang kotor akan menimbulkan efek domino bagi kesehatan masyarakat.
Jakarta (ANTARA News) - Pria penemu alat pemusnah dan pengelola sampah bernama incinerator Siswanto Hartoyo mewujudkan aksi nyata untuk Indonesia bersih dengan produk yang dapat memproses sampah.
“Saya risih dengan sampah berserakan. Lingkungan yang kotor akan menimbulkan efek domino bagi kesehatan masyarakat,” kata Siswanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Di tahun 2015, Siswanto mengembangkan produk pemusnah dan pengelola sampah bernama incinerator. Incinerator dapat memproses sampah campuran baik basah, kering, organik, dan anorganik sekaligus secara efisien.
Terobosan Siswanto ini disambut baik oleh Kementerian Bidang Koordinator Kemaritiman yang sebagaimana diatur oleh Inpres No.12/2016 merupakan koordinator revolusi mental untuk Gerakan Indonesia Bersih.
Berselang tiga tahun kemudian dari pengembangan awalnya yaitu Incinerator Sis-03, Siswanto menjalin kolaborasi dengan Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA) dan Universitas Swadaya Gunung Jati (Unsgawati), menciptakan Incinerator Sis-05.
Dari hasil pembakaran sampah domestik menggunakan Incinerator Sis-04 dan Sis-05, menghasilkan produk turunan seperti pupuk organik cair, cairan pengusir hama, serta batako atau paving block.
Hingga saat ini, ada lima wilayah yang sudah memasang incinerator di antaranya desa di Kabupaten Cirebon, Desa Karangampel – Kabupaten Indramayu, Sektor 8 Citarum – Bandung, Jati Luhur – Purwakarta, Kecamatan Silai – Palu, dan segera akan dipasang di Gili Trawangan dan Labuan Bajo.
Disinggung mengenai evaluasi Gerakan Indonesia Bersih selama ini, Siswanto berpesan pada masyarakat agar segera lakukan terobosan-terobosan yang tidak hanya teori tapi aksi nyata.
Siswanto juga menggarisbawahi bahwa keteladanan akan perilaku bersih juga menjadi salah satu cara memupuk perubahan mental masyarakat. “Hilangkan dulu kepentingan pribadi,” kata dia.
Nyoman Shuida, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, menanggapi senada pernyataan Siswanto mengenai keteladanan yang harus dimiliki oleh masing-masing individu.
“Budaya bersih itu dimulai dari diri sendiri. Dengan demikian secara perlahan akan mendorong perubahan yang lebih besar untuk Indonesia yang lebih baik," kata Nyoman.*
Baca juga: Pemerintah nilai pendekatan kemasyarakatan efektif untuk revitalisasi Citarum
Baca juga: Generasi muda bisa jadi pionir pengelolaan sampah
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018