Sedikitnya lima ruas jalan umum di Kota Bekasi yang tergenang di beberapa titik.

Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah ruas jalan di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai tergenang memasuki musim hujan yang turun secara berturut-turut sejak sepekan terakhir.

"Sedikitnya lima ruas jalan umum di Kota Bekasi yang tergenang di beberapa titik, yaitu Jalan Siliwangi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Agus Salim dan Jalan Pekayon-Jatiasih dekat pom bensin," kata Wakil Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Karsono di Bekasi, Minggu.

Selain itu, sejumlah jalan lingkungan di beberapa perumahan juga terpantau genangan diantaranya Jalan Utama Perumahan Cikas, Jalan Utama Perumahan Narogong, Jalan Utama Perumahan Rawalumbu.

Memasuki musim hujan masyarakat di Kota Bekasi diminta untuk mewaspadai genangan di sejumlah jalan karena kerap mengakibatkan kemacetan serta kerusakan mesin kendaraan.

Karsono mengatakan, penyebab utama genangan air di sejumlah ruas jalan itu adalah sistem drainase yang mengalami sumbatan akibat sedimentasi sampah atau lumpur.

Menurut dia, genangan air bisa mencapai 20 hingga 30 centimeter sehingga membuat ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui seluruh jenis kendaraan.

"Mobil yang agak ceper biasanya harus putar balik untuk menghindari kerusakan. Ini pemicu kemacetan, karena kecepatan pasti berjalan rendah," ujarnya.

Selain ruas jalan yang sering tergenang saat musim hujan, di Kota Bekasi juga terdapat wilayah yang kerap banjir.

"Banjir yang agak parah di Kelurahan Bojong Rawalumbu, Pengasinan, Kelurahan Pekayon Jaya, Perumahan Jatimulya, dan Pondok Hijau Permai bisa mencapai satu meter tingginya," tambahnya.

Lokasi lainnya adalah Perumahan Jatimulya, perbatasan Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dengan Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi dengan tinggi air mencapai 30 hingga 50 sentimeter.*


Baca juga: Bekasi siap luncurkan aplikasi pendeteksi banjir

Baca juga: Pemkot Bekasi perbaiki dua alat pemantau banjir Sungai Cileungsi, Kali Bekasi


Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018