Manado (Antara) - Kalimantan Selatan akan menjadi tuan rumah Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental 2019 setelah tahun ini digelar di Sulawesi Utara.

Pergiliran tuan rumah itu ditandai penyerahan pataka atau panji dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey kepada perwakilan Kalsel di acara penutupan PKN di Manado, Minggu.

Terpilihnya Kalsel karena ada komitmen dari provinsi itu untuk melaksanakan aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Komitmen ditandai terbentuknya Gugus Tugas Revolusi Mental di Kalsel dan terdapat pengajuan diri secara resmi dari provinsi yang bersangkutan untuk menyelenggarakan kegiatan PKN Revolusi Mental 2019.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida mengatakan PKN tahun ini terlaksana dengan baik atas kerja sama seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah provinsi.

Di antara yang terlibat yaitu Kemenko PMK, Kemenko Kemaritiman, Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian, Kemen PAN-RB, Kemendagri, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan berbagai komponen bangsa lainnya. "PKN Revolusi Mental merupakan sebuah upaya nyata di tingkat nasional yang memiliki peran strategis untuk menggelorakan nilai dan Gerakan Revolusi Mental" kata dia.

Adapun berbagai kegiatan PKN Revolusi Mental tahun ini merupakan cerminan nilai-nilai revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong.

Menurut dia, Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai induk program PKN berorientasi pada dampak berbagai perubahan fundamental dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Dia mengatakan pelaksanaan PKN yang juga diisi Rembuk Nasional Lima Gerakan Revolusi Mental menghasilkan rekomendasi serta komitmen bersama mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental agar lebih fokus, terarah, terpadu dan dilaksanakan secara berkesinambungan. "Tentu melibatkan unsur-unsur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha serta komponen bangsa lainnya," kata dia.*


Baca juga: Penutupan PKN Revolusi Mental 2018 peringati Sumpah Pemuda

Baca juga: Revolusi mental diharapkan tidak sekedar proyek

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018