Semoga akan diikuti juga di Desa-desa lainnya yang telah dilakukan survei. Kementerian BUMN terus memberikan dukungan dan memastikan desa-desa lain di wilayah Papua dan Papua Barat juga akan teraliri listrik

Bontang, Kaltim, (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero kini menerangi Desa Kwaedamban, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua melalui kegiatan Ekspedisi Papua Terang (EPT).

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah di Bontang, Minggu, mengatakan Desa Kwaedamban adalah salah satu dari 755 Desa di Papua yang menjadi desa survei.

PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro) dengan kapasitas 1Kw yang dibangun di dekat desa tersebut.

“Terima kasih kepada PT PLN yang telah mewujudkan Desa Kwaedamban ‘Terang’. Terima kasih juga kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Ekspedisi Papua Terang. Apresiasi dari kami untuk segala upaya yang telah dilakukan termasuk dukungan dari masyarakat, tokoh adat dan pemerintah daerah setempat yang sama-sama bahu membahu ,” katanya.

Kementerian BUMN terus mendorong peran optimal PLN sebagai BUMN yang menyediakan listrik bagi masyarakat. Terutama dengan memanfaatkan potensi-potensi alam sebagai sumber energi lisitrik.

“Semoga diikuti juga di Desa-desa lainnya yang telah dilakukan survei. Kementerian BUMN terus memberikan dukungan dan memastikan desa-desa lain di wilayah Papua dan Papua Barat juga akan teraliri listrik,” tegas Edwin.

Selain mewujudkan listrik di Desa Kwaebandan, PLN juga akan mengaliri listrik di Distrik Borme, dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang telah ada atau menambah pembangkit listrik baru yang memanfaatkan aliran air sungai di wilayah tersebut.

Dengan begitu, keberadaan listrik baik di Desa Kwaedamban maupun di Distrik Borme akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Selain untuk penerangan di rumah-rumah , listrik dari sumber pembangkit akan dimanfaatkan untuk penerangan di fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah serta dialirkan untuk mendukung layanan komunikasi di wilayah setempat.

Pada kesempatan sama, General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) mengatakan Ari Dartomo mengatakan saat ini tim ekspedisi sedang melakukan verifikasi data oleh PLN WP2B guna mendapatkan data yang akurat.

Desa-desa yang telah disurvei secepatnya akan dilistriki oleh PLN sesuai dengan harapan warga desa.

“Kami akan segera menindaklanjuti hasil survei. Terima kasih kepada teman semua yang kurang lebih dua bulan membantu PLN dan pemerintah pusat dalam melakukan survei desa yang ada di Papua dan Papua Barat. Semoga harapan masyarakat yang disampaikan kepada teman-teman semua dapat terjawab secepatnya dengan terlistrikinya desa-desa di Tanah Papua ini yang belum berlistrik secara bertahap,” ujar Ari.

Hasil data survei yang diperoleh Tim Ekspedisi nantinya akan diseleksi oleh PLN dengan dua cara yaitu melakukan perluasan jaringan (grit) dan membangun pembangkit baru. Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, PLN terus berupaya untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada pada suatu desa guna melistriki desa tersebut.
Baca juga: Sembilan desa di Sukamara belum teraliri listrik

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018