Pendidikan di Indonesia juga diharapkan dapat sejajar dengan pendidikan di negara-negara yang sudah maju.
Medan (ANTARA News) - Peringatan Sumpah Pemuda merupakan satu tonggak sejarah Indonesa, dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa dan negara.

"Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2018 ini, juga dapat membangkitkan pembangunan Indonesia ke depan yang lebih baik, dan mensejahterakan rakyat," kata Sosiolog Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Badaruddin,MA di Medan, Minggu.

Momentum peringatan Sumpah Pemuda itu, menurut dia dapat dijadikan semangat bagi rakyat Indonesia untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang, baik sarana prasarana, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), perekonomian, serta pendidikan.

"Melalui peringatan Sumpah Pemuda tersebut, dapat mewujudkan pembangunan di Indonesia yang lebih maju dan berkembang pesat," ujarnya.

Ia menambahkan pembangunan yang lebih baik dan sejahtera merupakan cita-cita yang didambakan bagi seluruh rakyat Indonesia, baik yang ada di perkotaan maupun pedesaan.

Sehubungan dengan itu, para pemuda pada era reformasi ini, agar dapat berpikir lebih cerdas dan harus mengikuti perkembangan, serta tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang semakin pesat.

"Perkembangan zaman saat ini terus mengalami perobahan setiap saat, harus dapat diikuti, kalau tidak ingin tergerus dengan berbagai kemajuan teknologi semakin pesat," ucap dia.

Badaruddin menyebutkan, kemajuan teknologi yang berkembang saat ini atau istilah zaman mileneal dan para pemuda harus menguasai teknologi, serta ilmu pengetahuan yang lebih tinggi.

Selain itu, para pemuda juga harus menguasai bahasa pergaulan sebagai bahasa Internasional, sehingga dapat berkomunikasi dengan negara-negara di dunia.

Apalagi, para pemuda tersebut merupakan calon-calon pemimpin nasional ke depan, dan tentunya harus menguasai berbagai bahasa asing, dalam melaksanakan hubungan internasional.

"Jadi, pemuda zaman mileneal ini, harus mengetahui IPTEK. Dan tidak ada alasan tidak mengetahui kemajuan tersebut," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) USU itu.

Ia menjelaskan, Sumpah Pemuda yang usianya mencapai 90 tahun, hendaknya menjadi inspirasi untuk menciptakan berbagai prestasi demi mengejar segala ketertinggalan.

Hal itu, dikaitkan era Revolusi Industri 4.0 dimana pemanfaatan teknologi informasi harus semaksimal mungkin disinergikan dengan dunia pendidikan.

"Pendidikan di Indonesia juga diharapkan dapat sejajar dengan pendidikan di negara-negara yang sudah maju," kata mantan Dekan Fisip USU itu.*

Baca juga: Kisah Saleh dan Edi yang memulai dari lingkungannya

Baca juga: Pemuda diminta merawat persatuan bangsa


 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018