Jadilah duta NTB yang menggebrak dunia. Sampaikan salam bahwa NTB siap berkompetisi dan menjadi pemenang
Mataram, (ANTARA News) - Gelombang kedua mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat (NTB) penerima beasiswa, yakni sebanyak 13 mahasiswa diberangkatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menuju Polandia untuk melanjutkan studi pascasarjana.
Sebanyak 13 orang mahasiswa penerima beasiswa itu melanjutkan pendidikan S2 ke Vistula Group of Universities, Polandia.
Pelepasan 13 orang mahasiswa itu dilakukan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, HM Suruji mewakili Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Bandara Internasional Lombok, Sabtu.
Suruji mengatakan rencana gubernur mengirimkan pemuda NTB ke luar negeri merupakan ide besar. Tentunya ke depan akan berkontribusi bagi bangsa dan daerah.
"Kalian adalah duta NTB, semoga ketika selama dan selesai studi nanti dapat membangun NTB, baik dari dalam maupun dari luar NTB," ujarnya.
Ia menjelaskan, program unggulan Pemprov di bawah kepemimpinan Gubernur Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalikah ini mulai menjadi perhatian publik NTB dan Indonesia.
"Jadilah duta NTB yang menggebrak dunia. Sampaikan salam bahwa NTB siap berkompetisi dan menjadi pemenang," ujarnya memberi motivasi dan semangat kepada para mahasiswa.
Sementara itu, Koordinator Beasiswa NTB, Irwan Rahadi menyatakan tugas Tim Kerja Beasiswa NTB adalah mendampingi para penerima beasiswa, baik dari pendaftaran di kampus, persiapan keberangkatan dengan mengadakan Pre-Departure Training(PDT) serta pengurusan visa dan dokumen.
"Sebaran 'Awardee' yang dikirim sangat beragam, yaitu dari berbagai universitas, berbagai latar belakang. Mereka berasal dari Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok," katanya.
Pemprov NTB mulai 2018 membuka program beasiswa bagi 1.000 mahasiswa, baik putra dan putri untuk bersekolah di luar negeri. Pada gelombang pertama pemberangkatan sudah dikirim sebanyak 18 orang menuju Polandia pada Sabtu (13/10).
Baca juga: Model beasiswa NTB akan diterapkan di Palu
Baca juga: 18 mahasiswa NTB dilepas kuliah ke Polandia
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018