Jakarta (ANTARA News) - PT Bank BRI sebagai salah satu bank operasional 1 (BO-1) memperkirakan akan menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp6 miliar setiap tahun.
"Dari total PNBP yang diperkirakan sekitar Rp20 miliar selama 3 tahun, BRI diperkirakan menyumbang sekitar Rp6 miliar per tahun," kata Dirut BRI, Sofyan Basir usai penandatangan perjanjian kerjasama jasa layanan perbankan sebagai BO-1 mitra kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Departemen Keuangan Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, BRI menjadi satu dari enam bank lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai BO-1 untuk melaksanakan Rekening Pengeluaran KPPN Bersaldo Nihil dalam rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA).
BRI menjadi BO-1 mitra kerja KPPNB di 27 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Depkeu. Sebanyak 162 Kantor Cabang BRI di seluruh Indonesia menjadi BO-1 mitra kerja KPPN yang akan melaksanakan TSA.
BO-1 adalah bank operasional mitra kuasa Bendahara Umum Negara di daerah yang menyalurkan dana APBN untuk pengeluaran non gaji bulanan (termasuk kekurangan gaji dan gaji susulan) dan uang persediaan.
Terhadap BO-1 dapat diberikan imbalan jasa pelayanan atau memberikan imbalan jasa atas penunjukan sebagai BO-1, berdasar hasil pemilihan BO-1 yang dilaksanakan dengan mengajukan penawaran secara terbuka.
"Kantor cabang BRI yang menjadi BO-1 sudah real time online sehingga siap dalam melakukan tugas pembayaran kepada penerima surat perintah pencairan dana (SP2D) atau pencairan SP2D. Kami sudah mempersiapkan SDM dengan melakukan sosialisasi mekanisme TSA," jelas Sofyan.
TSA merupakan sistem pengelolaan keuangan negara di mana seluruh penerimaan dan pengeluaran negara dikelola dalam satu rekening yaitu rekening Kas Umum Negara (KUN).
Selain BRI yang melayani 162 KPPN, 5 bank lainnya adalah Bank Nagari (6 KPPN), Bank NTB (4 KPPN), BPD Sultra (4 KPPN), BPD Bengkulu (1 KPPN), dan Bank Mandiri sebanyak 1 KPPN.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007