Kebutuhan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai lapangan kerja yang tersedia menjadi sangat penting untuk dipenuhi Indonesia di tengah persaingan global."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri melakukan kunjungan kerja ke Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Provinsi Jawa Timur di Jember, Sabtu.
Kejuruan yang dikunjungi antara lain kejuruan salon, komputer, batik, otomotif, menjahit/tata busana, bordir, CNC, pertanian, budidaya jamur, dan prosesing.
Hanif Dhakiri menegaskan pemerintah terus meningkatkan pendidikan vokasional atau kejuruan sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) penopang pembangunan nasional.
"Kebutuhan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai lapangan kerja yang tersedia menjadi sangat penting untuk dipenuhi Indonesia di tengah persaingan global," kata Hanif.
Hanif Dhakiri menambahkan pihak terus melakukan terobosan merevitalisasi BLK di seluruh Indonesia. Gencarnya aktivitas BLK sebagai upaya menggenjot peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia sesuai program Pemerintah untuk terus menggenjot peningkatan kualitas SDM agar berdaya saing di pasar kerja.
"Salah satunya melalui akses pendidikan vokasi terus ditingkatkan. Misalnya di BLK yang ada di Jember ini," kata Hanif
Saat berdialog, Hanif Dhakiri terkejut ada siswi BLK, Silvi, SE dari UGM Yogyakarta yang mengikuti kejuruan batik dan mahasiswa semester akhir Universitas Jember jurusan teknik elektro, Lola.
"Pelatihan keterampilan membatik ini menjadi kesenangan saya, untuk modal menjadi wirausaha kelak," kata Silvi, yang setahun lalu menyandang gelar sarjana ekonomi.
Sementara itu Lola mengaku mengikuti pelatihan di BLK kejuruan salon hanya sambilan dan mengisi waktu luang. "Selain memperoleh keterampilan, nantinya juga untuk mencari penghasilan tambahan," kata Lola.
Menyinggung adanya sejumlah peralatan di BLK Jember yang perlu di-upgrade, sesuai arahan Hanif, Kepala UPT BLK Sutrisno mengaku dirinya akan segera mengajukan usulan kepada pemerintah.
"Peralatan BLK Jember memang perlu di-upgrade agar bisa mengikuti teknologi di pasar kerja dan lulusan BLK mampu bersaing di pasar kerja," katanya.
Sutrisno menyatakan UPT BLK Jember pada tahun 2018 memiliki paket pelatihan dari dua sumber. Pertama, yakni 56 paket APBN dan 40 paket dari APBD. Dari 56 APBN paket sdh terselesaikan semua. "APBD tinggal 9 paket yg blm dan dari P-APBD 2018, kami dapat tambahan 19 paket," ujarnya.
Dalam kunjungannya selama hampir 60 menit, Hanif Dhakiri didampingi, Kadisnaker Kabupaten Jember Bambang Edy Santoso, Kepala UPT BLK Jember Sutrisno, Kasi Pelatihan Sertifikasi Suparno, Kasi Program Pemasaran Bahtiar, Kordinator Kelompok Instruktur Agus Supaat dan jajarannya.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018