Kediri, (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong ekspor pertanian Indonesia semakin meningkat, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di negeri ini serta mendorong kesejahteraan bagi petani menjadi semakin bagus.

"Kalau ingin pertumbuhan ekonomi baik ada dua yang harus didorong. Hal ini juga pesan dari Presiden yakni ekspor dan investasi," kata Menteri Amran saat menghadiri acara pelepasan ekspor benih kangkung, jagung manis, benih semangka dan kacang hijau di PT. Agri Makmur Pertiwi Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Dia mengatakan Kementerian Pertanian bertekad untuk mendorong investasi mendorong ekpsor dan bahkan mimpi besar mengembalikan kejayaan Indonesia 500 tahun lalu yaitu rempah.

Pihaknya mengungkapkan ekspor pertanian salah satunya hortikultura asal Indonesia juga terus mengalami kenaikan selama tiga tahun. Pada 2017 ekspor mencapai 24 persen dan tahun 2018 ini kembali naik hingga 13 persen ketimbang ekspor tahun sebelumnya. Peningkatan itu dinilai luar biasa dan drastis.

Ia juga mengapresiasi dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah yang telah mampu menghasilkan bibit unggul. Bahkan bibit tersebut sudah dieskpor dan digunakan di negara lain misalnya di Filiphina, Hong Kong, China. Dengan mampunya ekspor itu, secara tidak langsung juga meningkatkan pendapatan petani.

Pihaknya mengungkapkan, pendapatan petani secara kotor adalah Rp1,2 miliar per hektare. Nominal itu tentunya luar biasa dengan mengolah tanaman pertanian. Untuk itu, Kementerian Pertanian juga giat mendorong mengembangkan bibit berkualitas untuk dikembangkan di dalam negeri.

"Kami akan mendorong dan juga mengembangkan bibit ini di dalam negeri. Misalnya semangka yang tidak berbiji. Kami insya Allah di 2019 akan dibagikan kepada petani semangka Indonesia agar bisa bersaing," kata dia.

Menteri Pertanian juga mengungkapkan, selain mendorong untuk bercocok tanaman, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih pada petani. Pemerintah menyiapkan bibit senilai Rp5,5 triliun untuk dibagikan pada seluruh petani di Indonesia.

"Kami siapkan bibit senilai Rp5,5 triliun. Itu bentuk perhatian Presiden ke sektor pertanian. Untuk bibit ada juga pala, cengkih, bahkan untuk perkebunan kopi. Unutk itu, penting untuk menggunakan bibit unggul, karena lebih produktif 2-3 kali lipat dari bibit biasanya. Bahkan, negara lain beli dari Indonesia, kenapa kita tidak menggunakan bibit dalam negeri," kata dia.

Ia juga berharap, para petani menetapkan pola pikir baru, yakni tiap hari mengolah tanah, tiap hari menanam, tiap hari panen. Pemerintah selama tiga tahun ini juga terus membangun infrastruktur pengairan, yakni irigasi tersier dengan membangun embung, sumur dangkal, sumur dalam, pompanisasi, membangun embung besar. Dengan itu, pihaknya yakini pertanian ke depan akan semakin baik, bahkan ekspor juga meningkat tajam.

Dalam kegiatan itu, ekspor biji-bijian dilakukan oleh PT Agri Makmur Pertiwi dengan tujuan China dan Hong Kong untuk benih kankung sebanyak 140 ton, benih jagung manis 60 ton, benih semangka 100 kilogram. Selain itu, juga ekspor kacang hijau oleh PT Sumber Roso Agro Makmur dan PT Exindokarsa Agung sebanyak 2.000 ton dengan tujuan ke China dan Philipina.

Dalam acara itu, selain dihadiri Menteri Pertanian juga hadir Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, petinggi dari PT Agri Makmur Pertiwi, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Baca juga: Mentan optimistis ekspor jagung 500.000 ton tercapai

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018