Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Tim SAR pada Sabtu menemukan satu lagi jenazah orang yang diduga korban kecelakaan Kapal Motor (KM) Cahaya Bahari Jaya di perairan pesisir Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
"Jika mayat yang kami temukan saat ini memang merupakan korban kapal tenggelam, maka dari total jumlah ABK KM Cahaya Bahari Jaya yang dilaporkan hilang, sudah enam orang (yang ditemukan)," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono kepada Antara lewat telepon, Sabtu siang.
Budi menjelaskan saat ini jenazah telah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan untuk autopsi.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Probolinggo terkait penemuan mayat tersebut, untuk mengecek kebenarannya, apakah mayat yang kami temukan tersebut memang benar-benar merupakan korban kapal tenggelam atau orang lain," ujarnya.
Tim Sar gabungan dari Basarnas, BPBD, Polisi dan TNI telah mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh nelayan pada Jumat (26/18) pagi di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Jenazah itu diidentifikasi bernama Nanang Al-Giman sesuai ciri fisik yang disampaikan keluarga melalui BPBD Probolinggo.
Hingga Jumat (26/10/) sudah ada lima orang korban kecelakaan yang telah ditemukan dan diidentifikasi, yakni Nanang Al-Giman, Rohim, Iwan, Tomi dan Windi. Tiga anak buah kapal lain yang dilaporkan hilang bernama Marwan, Samsul Alam dan Wahyu Triastanto.
"Yang ditemukan saat ini kami masih melakukan cross-check di antara tiga nama yang masih belum ditemukan tersebut," kata Budi.
KM Cahaya Bahari Jaya, yang dilaporkan hilang, ditumpangi oleh delapan orang.
Kapal yang dinakhodai oleh Windi itu membawa Anak Buah Kapal (ABK) bernama Wahyu, Samsul, Rohim, Iwan, Giman, Marwan dan Tomi. Mereka berangkat mencari ikan menuju perairan Paiton pada 19 Oktober 2018 malam.
Pada 21 Oktober pemilik kapal yang merupakan warga Mayangan, Probolinggo, melaporkan kecelakaan kapal ke Polair Polres Probolinggo karena sejak 20 Oktober sekitar pukul 19.00 WIB nakhoda beserta ABK hilang kontak.
Baca juga: Tujuh nelayan hilang belum ditemukan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018