"Sebagai ibu, saya mengharapkan jagalah persatuan itu. Jangan hancurkan persatuan itu. Rawatlah persatuan itu, dan hormati perbedaan," kata dia, saat memberikan kuliah umum dalam rangkaian acara "Diplomacy Festival" di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat sore.
Di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, dia menggambarkan betapa tidak nyaman hidup di tengah masyarakat yang tidak saling percaya, tidak saling menghormati, bahkan muncul ketakutan. Hal itu, diharapkan Retno, tidak akan terjadi di Indonesia.
Bangsa Indonesia, menurut dia, juga harus belajar dari pengalaman bangsa lain yang dilanda konflik dan perang berkepanjangan akibat ketidakpercayaan antarwarga.
"Jangan sampai terjadi di Indonesia, sudah banyak contoh kehancuran sebuah bangsa yang dimulai konflik internal. Konflik internal biasanya berangsur memburuk, setelah ada campur tangan pihak luar," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia mengajak para pemuda merayakan momentum Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang akan jatuh pada 27-28 Oktober sebagai sebuah kebangkitan persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia.
"Indonesia harus jaya dan agar jaya maka anak-anak muda memiliki peran sangat penting yang dapat membuat Indonesia jaya dan bermartabat," ujar perempuan menteri berlatar diplomat karir itu.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018