Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog siap melakukan intervensi pasar jika harga beras di pasar telah mengalami lonjakan di atas harga keseimbangan yang ditentukan pemerintah. Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar ketika melakukan peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu mengatakan, pemerintah mempertahankan harga keseimbangan beras sebesar Rp4.750 per kilogram untuk beras medium dan Rp6.000 per kilogram untuk jenis premium. "Jika nanti harga telah mengalami lonjakan di atas ketetapan pemerintah maka Bulog akan melakukan intervensi pasar," katanya. Namun demikian, tambahnya, untuk saat ini Bulog belum perlu melakukan intervensi pasar karena harga beras masih stabil khususnya di tingkat pedagang eceran atau ritel. Dia mencontohkan, untuk beras medium jenis IR64 kelas III masih di kisaran Rp4.200-Rp4.300 per kilogram di tingkat ritel sehingga tidak perlu intervensi pasar dari Bulog. Mengenai batas lonjakan harga yang akan dijadikan patokan Bulog untuk melakukan intervensi pasar, ia tidak mengatakan secara pasti karena masih menunggu keputusan rapat dengan para kepala divisi regional (Kadivre) Kadivre pekan depan. Menanggapi pertanyaan bentuk intervensi pasar yang akan dilakukan Bulog, Mustafa mengatakan, hal itu baru akan diputuskan Selasa pekan depan setelah mendengar usulan dari 20 Divre Bulog. Sementara itu Kepala Divre Bulog DKI Jakarta, Anton Yulianto mengatakan, intervensi pasar tersebut berbeda dengan operasi pasar seperti yang selama ini telah dilakukan Bulog, namun merupakan operasi stabilisasi harga. "Untuk melakukan operasi stabilisasi harga beras hanya akan digelontorkan sedikit demi sedikit baik ke pedagang besar, menengah maupun pedagang kecil," katanya. Dengan mekanisme seperti itu, menurut dia, maka jaringan distribusi beras akan tetap terpelihara. Selain itu pasokan beras juga terjaga. Menyinggung dampak kenaikan tarif tol terhadap harga beras, Dirut Bulog usai berdialog dengan sejumlah pedagang beras mengatakan, pengaruhnya terhadap kenaikan harga beras sangat kecil yakni hanya satu persen. "Menurut pengakuan pedagang komponen angkutan tol sangat kecil yakni kurang dari satu persen," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007