Jakarta (ANTARA News) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengaku pihaknya telah memangkas rencana biaya perjalanan dinas yang diajukan pada awal tahun oleh seluruh Kementerian/Lembaga (KL) hingga 50 persen, sebagaimana instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Perjalanan dinas para birokrat kita pada 2006 sekitar Rp5 triliun, pada 2007 melonjak dua kali lipat menjadi Rp10 triliun. Terus Presiden dan Wapres tanya sama saya: Bu Ani, para birokrat sibuk jalan kemana? Kalau Rp5 triliun jadi pelabuhan udara kan lebih bagus atau jadi irigasi atau jalan, masak dipakai untuk jalan-jalan," kata Sri Mulyani di hadapan peserta rapat kerja Dephub di Jakarta, Rabu. Dilanjutkannya, Presiden kemudian meminta agar anggaran perjalanan dinas tersebut dirasionalkan kembali seperti pada 2006. "Jadi saya siapkan dan saya tulis surat ke semua KL: Bapak dan Ibu yang tercinta, sesuai dengan Instruksi Presiden, karena perjalanan dinas terlalu tinggi tahun ini (dan-red) supaya Anda tidak merasa republik ini sedang pesta, maka tolong dikembalikan (anggaran perjalanan dinas-red) ke tahun 2006," katanya mengutip isi suratnya kepada seluruh KL. Ditambahkannya, setelah melihat posisi anggaran Agustus 2007 dimana 20 persen anggaran tersebut telah digunakan, maka dirinya menyampaikan bahwa jatah anggaran tersebut hanya 30 persen hingga akhir tahun. "Untuk yang 30 persen, silahkan dipikir sendiri caranya, yang mana yang paling prioritas. Wah, seluruh KL sekarang pucat pasi karena jadwal jalan-jalannya diubah semua," kata Menkeu. Biaya perjalanan dinas, menurut Menkeu, termasuk dalam belanja barang. Sedangkan belanja barang dalam APBN Perubahan 2007 menjadi Rp61,82 triliun atau turun dari APBN 2007, Rp72,186 triliun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007