Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Barat menetapkan seseorang yang diduga membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berinisial US (22) saat peringatan Hari Santi Nasional di Garut, berstatus terperiksa.
"Saat ini statusnya terperiksa. Saat ini kami tengah melakukan pemeriksaan kepadanya," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Kamis.
US diamankan kepolisian di sekitar wilayah Laswi, Kota Bandung, Kamis sore. Keterkaitan US yang diduga membawa bendera HTI berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki kepolisian.
Namun, kata Truno, polisi masih belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait penangkapan tersebut dan menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Ditreskrimum.
Sebelumnya Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengonfirmasi bahwa bendera yang dibakar massa saat perayaan Hari Santri Nasional di Garut merupakan bendera HTI.
"Ada seseorang yang memegang bendera HTI, kemudian secara refleks tiga orang yang menggunakan pakaian Banser merebut bendera tersebut," ujar Agung.
Polisi pun telah memeriksa tiga orang yakni A, F, dan M yang diduga sebagai pembakar bendera. Dari hasil penyidikan sementara mereka terpaksa membakar bendera karena akan diinjak-injak.
"Hasil pemeriksaan bendera yang akn diinjak dan dibakar adalah bendera HTI. Untuk statusnya saat ini masih terperiksa," katanya.
Baca juga: PBNU berharap pembakaran bendera jadi pelajaran bersama
Baca juga: Polisi tahan pembawa bendera dalam kasus pembakaran bendera
Baca juga: Hidayat: Kasus pembakaran bendera jangan diperlebar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018