Jakarta (ANTARA News) -Pembuat peralatan jaringan telekomunikasi Nokia mengumumkan program pemangkasan biaya setelah laporan penurunan dalam laba kuartalan karena menunggu permintaan operator untuk jaringan generasi 5G mendatang untuk menambah kecepatan.
Perusahaan Finlandia, yang merupakan saingan Ericsson dan Huawei, itu mengatakan bahwa akan melakukan penghematan biaya tahunan sebesar 700 juta euro pada akhir 2020, tanpa merinci skala pengurangan pekerjaan yang diharapkan, lansir Reuters, Kamis.
Nokia tahun ini akan menyelesaikan program penghematan biaya 1,2 miliar euro yang diluncurkan setelah akuisisi Alcatel-Lucent pada 2016.
Laba operasi Nokia di kuartal ketiga turun 27 persen dari tahun lalu menjadi 487 juta euro (555 juta dolar AS), hampir sama dengan perkiraan rata-rata analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 492 juta euro.
Meski demikian, bisnis jaringan pulih dari semester pertama tahun ini, dan Nokia menegaskan kembali pandangannya setahun penuh, mengatakan bahwa bisnis jaringan akan memberikan margin operasi 6-9 persen.
"Meskipun ada beberapa risiko yang terkait dengan penundaan jangka waktu pendek dalam project dan pengiriman produk, kami tetap berada di jalur untuk memenuhi panduan setahun penuh kami," kata Chief Executive Rajeev Suri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Industri jaringan berjuang dengan pertumbuhan yang lamban selama bertahun-tahun sejak permintaan peralatan 4G yang memuncak.
Baca juga: Alasan Nokia Pisang tidak masuk Indonesia
Baca juga: Dolar naik, harga ponsel Nokia justru turun
Baca juga: HMD Global siapkan Nokia 5.1 Plus untuk Indonesia
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018