Target itu didasari implemtasi percepatan siklus penyelesaian transaksi pada 26 November 2018,
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) pada 2019 mencapai Rp9 triliun, menyusul implementasi percepatan siklus penyelesaian transaksi yang semula tiga hari (T+3) menjadi T+2.
"Target itu didasari implemtasi percepatan siklus penyelesaian transaksi pada 26 November 2018," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan target nilai transaksi itu juga didasarkan pada asumsi stabilitas ekonomi Indonesia di atas 5 persen, serta adanya proyeksi peningkatan jumlah partisipasi dan aktivitas transaksi investor pada 2019.
"Peningkatan jumlah emuten di BEI juga akan turut mendorong target BEI. Penambahan jumlah efek diharapkan mendorong minat investasi masyarakat,' katanya.
Faktor lainnya, ia menyampaikan, adanya layanan pendanaan efek oleh PT Pendanaan Efek Indonesia, serta implementasi program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan "self regulatory organization (SRO) pasar modal dalam hal Simplikasi Pembukaan Rekening Efek.
Inanrno Djajadi menyampaikan, target RNTH itu masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2019, dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPSLB.
Dalam kesempatan sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Laksono W. Widodo mengatakan pihaknya juga bakal mengembangkan variasi layanan dan peluncuran produk baru untuk menunjang pencapaian target BEI itu.
"Pengembangan produk yang akan dilakukan adalah pengembangan produk derivatif berbasis Surat Utang Negara serta pengembangan produk derivatif untuk pasar ekuitas meliputi Pengembangan Structured Warrants, Pengembangan Single Stock Futures, Pengembangan Indeks Futures," katanya.
Selain itu, lanjut dia, BEI juga berencana meluncurkan berbagai variasi indeks acuan baru, yang diharapkan dapat menjadi acuan baru dalam pengembangan produk investasi oleh pelaku Pasar Modal Indonesia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018