"Secara pribadi saya belum melihat langsung video diduga LGBT tersebut, namun jika benar Satuan Polisi Pamong Praja diminta untuk mencari tahu keabsahannya," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Rabu.
Langkah tersebut untuk mengantisipasi keresahan di tengah masyarakat yang telah melihat langsung video diduga LGBT di Kota Pariaman.
Apalagi video tersebut diduga diambil di beberapa titik objek wisata Kota Pariaman sehingga menimbulkan keresahan masyarakat terkait perilaku menyimpang.
Pihaknya juga menegaskan apabila Satpol PP telah menemukan keabsahan video tersebut maka diminta untuk menindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
Selain itu, pemerintah daerah juga meminta peran serta para dubalang atau tenaga keamanan desa untuk bekerja maksimal dalam mengawasi perbuatan menyimpang seperti LGBT.
"Peran serta dubalang akan kembali kita tingkatkan serta menjadi catatan khusus pemerintah daerah dalam memerangi perilaku LGBT," katanya.
Namun peran yang paling besar dalam hal tersebut ialah para orang tua dan lingkungan keluarga sekitar dalam mengawasi anak-anak agar tidak terlibat LGBT.
Pihaknya juga tidak menampik bahwa pada 2017 pemerintah daerah telah mengamankan seorang pelaku diduga LGBT.
Riza (25) salah seorang masyarakat di daerah itu mengaku mendapatkan video diduga LGBT yang beredar melalui pesan WhatsApp (WA).
?"Dalam video tersebut ada dua laki-laki yang membuat video klip di beberapa titik objek wisata Kota Pariaman sambil bernyanyi dan bermesraan bagaikan pasangan kekasih," katanya.
Pihaknya meminta pemerintah daerah segera mengusut kebenaran video diduga LGBT tersebut karena meresahkan masyarakat setempat.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018