Semakin banyak persoalan di tingkat masyarakat yang menghubungkan kita semua. Dan isu-isu semacam ini dapat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Perth USAsia Centre, Australia, Natalie Sambhi mengatakan konsep Indo-Pasifik terbuka dan inklusif yang ditawarkan Indonesia harus mewakili kepentingan negara-negara kecil.

"Dalam praktiknya, saya rasa dalam istilah diplomatik, inklusivitas berarti mengadvokasi demi kepentingan negara-negara lain yang lebih kecil," kata Natalie yang menjadi salah satu pembicara dalam Jakarta Geopolitical Forum 2018 di Jakarta, Rabu.

Kandidat PhD pada Strategic and Defence Studies Centre, Australian National University, itu berharap Indonesia meningkatkan peran advokasinya terutama menyangkut isu-isu yang menjadi kepentingan bersama seperti perubahan iklim dan ancaman revolusi teknologi.

Kedua isu tersebut juga harus diperhatikan dalam pengembangan konsep Indo-Pasifik, selain pembahasan utama tentang persaingan strategis antara AS dan China dan tentunya sengketa Laut China Selatan.

"Semakin banyak persoalan di tingkat masyarakat yang menghubungkan kita semua. Dan isu-isu semacam ini dapat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Natalie.

Indonesia, menurut dia, memiliki peluang menjembatani kekuatan besar seperti AS dan China dengan meletakkan kepentingan dan sentralitas ASEAN yang berada di tengah-tengah kawasan, dalam pengembangan konsep Indo-Pasifik.

Upaya diplomasi yang konsisten dilakukan Indonesia untuk meyakinkan bahwa inklusivitas adalah kunci menuju kesejahteraan dan perdamaian, merupakan peran yang harus terus ditingkatkan.

"Berdasarkan pengalaman, Indonesia akan dapat mengadvokasi isu-isu prioritas yang mendesak untuk diselesaikan, utamanya di ASEAN," ujar Natalie.

Dalam forum yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan konsep Indo-Pasifik terbuka, transparan, dan inklusif yang ditawarkan Indonesia.

Konsep Indonesia mengenai Indo-Pasifik menjanjikan situasi geopolitik yang saling menguntungkan dengan mengutamakan kolaborasi untuk kepentingan bersama termasuk penciptaan pusat pertumbuhan baru.

Penguatan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik merupakan isu strategis bagi Indonesia dan ASEAN yang terletak di tengah-tengah dua kawasan yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Indonesia akan mengarahkan konsep Indo-Pasifik untuk meningkatkan kerja sama bidang maritim, konektivitas, dan agenda pembangunan berkesinambungan.

Konsep Indo-Pasifik yang coba ditawarkan Indonesia bertujuan menghubungkan kawasan Samudera Pasifik yang sudah memiliki infrastruktur dan kerja sama yang sudah baik, dengan kawasan Samudera Hindia yang mulai dibangun kerja samanya melalui Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA).

Dengan menghubungkan kedua kawasan tersebut, menurut Menlu, diharapkan tercipta pusat-pusat pertumbuhan baru di negara-negara anggota IORA.*


Baca juga: Indonesia tawarkan konsep Indo-Pasifik inklusif

Baca juga: Indonesia diminta bangun kepercayaan negara besar terkait Indo-Pasifik

Baca juga: Indonesia ajak ASEAN kembangkan wawasan bersama Indo-Pasifik


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018