Yogyakarta (ANTARA News) - Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN (ASEAN City of Culture) oleh para menteri ASEAN untuk urusan kebudayaan dan kesenian (ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts/AMCA) dalam pertemuan AMCA ke-8 di Yogyakarta.
"Yang paling penting bagi kita ini peristiwa bersejarah ditetapkannya Yogyakarta sebagai ASEAN City of Culture pada periode 2018-2020. Jadi, ini sebuah pengakuan dari masyarakat ASEAN terhadap Yogyakarta yang telah dipilih sebagai kota budaya ASEAN untuk 2018-2020," kata Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing Ananto Kusuma Seta dalam konferensi pers tentang pertemuan AMCA ke-8 di Yogyakarta, Rabu.
Ia berharap kota-kota lain di Indonesia dapat mengikuti Yogyakarta menjadi kota kebudayaan ASEAN.
Dia mengatakan Yogyakarta juga mencerminkan identitas dari ASEAN, yaitu masyarakat majemuk dengan adanya inklusivitas, keamanan, dan kedamaian.
"Dengan harapan tentu nanti kota-kota lain akan menyusul karena peran kebudayaan sebagai DNA di dalam menyongsong peradaban ke depan itu menjadi amat penting, jadi disepakati banyak yang berpendapat bahwa paspor kemanusiaan masa depan itu terletak di kebudayaan karena itu roh dari peradaban masa depan," ujarnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan penetapan Yogyakarta sebagai Kota Kebudayaan ASEAN bertepatan juga dengan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan AMCA ke-8.
"Jadi, setiap tuan rumah diberi kewenangan untuk menunjuk salah satu kotanya untuk menjadi Kota Kebudayaan ASEAN," katanya.
Penunjukkan Yogyakarta sebagai Kota Kebudayaan ASEAN langsung mendapat persetujuan penuh dari para delegasi negara anggota ASEAN.
"Kita di sini nanti selama dua tahun akan menjadi `city of culture` artinya setiap negara yang menjadi penyelenggara pertemuan tingkat menteri ASEAN ini menunjuk `city of culture`," tuturnya.
Dia menuturkan dengan dipilihnya Yogyakarta sebagai Kota Kebudayaan ASEAN maka kegiatan-kegiatan di kota itu harus melibatkan dan mengedepankan prinsip budaya pencegahan, memperkuat kegiatan-kegiatan yang mengangkat budaya pencegahan dengan mengikutsertakan keterlibatan internasional antara ASEAN dan tiga mitra dialognya China, Korea, dan Jepang.
Predikat Kota Kebudayaan ASEAN diserahkan dari Kota Bandar Seri Begawan di Brunei Darussalam kepada Yogyakarta. Yogyakarta menajdi kota kelima di ASEAN yang dipilih sebagai Kota Kebudayaan ASEAN yang mewakili berbagai aspek tujuan Deklarasi ASEAN tentang Budaya Pencegahan, khususnya dari segi pembangunan budaya damai dan kesepahaman antarbudaya.
Yogyakarta menyelenggarakan Festival Seni ASEAN pada Rabu dengan menampilkan para seniman dari negara-negara anggota ASEAN dan tiga mitra dialognya, yakni China, Korea, dan Jepang.
Festival itu merupakan contoh bagaimana ASEAN dapat menggunakan kebudayaan untuk memajukan warisan dan tradisi kawasannya, merayakan keberagaman budayanya, dan membina persahabatan yang panjang di antara masyarakat ASEAN dan tiga partner dialognya.
Baca juga: Negara ASEAN berkomitmen jaga stabilitas kawasan
Baca juga: Negara ASEAN berencana latihan maritim dengan militer AS
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018