Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier) tentang program kemitraan pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari kebijakan pemerataan ekonomi.

"Jadi sebenarnya program ini untuk melatih pelatih di tempat kerja. IHK Trier mengajarkan kepada industri supaya lebih siap untuk pemagangan," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, di Jakarta, Rabu.

Nota Kesepahaman program kemitraan kejuruan tersebut ditandatangani oleh Rudy dan Chief Executive of Chamber of Commerce and Industry of Germany, Jan Grockauer.

Program kemitraan itu merupakan bagian dari kerja sama teknik bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman melalui sequa gGmbH.

Rudy menjelaskan bahwa Jawa Tengah dan Jawa Timur dipilih sebagai tempat pelaksanan program mengingat jumlah industri menengah ke atas yang bisa menerima pemagangan di dua daerah tersebut cukup banyak.

Tahap pertama dari pelaksanaan program berlangsung dari 1 Februari 2012 sampai dengan 31 Januari 2018 yang kemudian diperpanjang dengan tahap kedua dari 31 Januari 2018 sampai dengan 31 Maret 2018.

Kerja sama teknik bilateral yang baru dilanjutkan terhitung setelah Nota Kesepahaman ditandatangani sampai dengan 31 Maret 2021.

Program kemitraan melibatkan IHK Trier Jerman menitikberatkan pada tiga hal, yaitu pengembangan instrumen pendidikan kejuruan di industri, penetapan infrastruktur untuk kualifikasi pelatih tempat kerja, dan pemberdayaan organisasi-organisasi bisnis di Indonesia untuk koordinasi antara sekolah dan industri.

Rudy menjelaskan bahwa pengembangan pendidikan kejuruan dengan mencontoh Jerman diharapkan mampu menurunkan angka pengangguran anak muda sekaligus meningkatkan kompetensi keahlian.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J. Supit mengatakan penandatanganan Nota Kesepahaman penting untuk mendukung kompetensi tenaga kerja menghadapi dinamika Revolusi Industri 4.0.

Baca juga: Indonesia dorong kerja sama pendidikan vokasi dengan Jepang

Baca juga: Indonesia gandeng Jerman perkuat pelatihan kejuruan

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018