Target akhir tahun laba bisa dipertahankan untuk tumbuh dua digit

Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk mengantongi laba bersih Rp23,5 triliun sepanjang kuartal III 2018, atau meningkat 14,6 persen secara tahunan (yoy) karena antara lain pendapatan berbasis komisi yang tumbuh 18,4 persen.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan pendapatan berbasis komisi yang menyumbang keuntungan non-bunga ini juga mengkompensasi pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) perusahaan yang tumbuh lebih lamban dibanding komisi.

Namun, pendapatan bunga atau NII tetap menjadi penebal kantong BRI dengan sumbangan Rp57,9 triliun. Sedangkan pendapatan berbasis komisi menyumbang Rp16,2 triliun dengan pertumbuhan18,4 persen.

"Target akhir tahun laba bisa dipertahankan untuk tumbuh dua digit," kata Haru.

Tingkat NII perseroan juga mempengaruhi marjin bunga bersih (NIM) yang dikeruk perseroan. Selain itu, biaya dana (cost of fund) BRI juga meningkat di kuartal III 2018 ini karena banyak korporasi yang membayarkan dividennya sehingga menarik simpanannya dari BRI.

"Namun rasio permodalan kita (Capital Adequacy Ratio/CAR) di 20 persen masih aman untuk menopang target penyaluran kredit," ujarnya.

Fungsi intermediasi BRI ditandai dengan penyaluran kredit Rp808,9 triliun atau naik sebesar 16,5 persen (yoy) dibandingkan periode September 2017 yang sebesar Rp694,2 triliun.

Dari total kredit itu, sebanyak Rp621,8 triliun atau mayoritas 76,9 persen disalurkan ke segmen UMKM atau tumbuh 16,5 persen.

Dari penyaluran kredit itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI sebesar 2,5 persen. Angka itu mengalami kenaikan dibanding kuartal II 2018 yang sebesar 2,2 persen.

Pendorong kredit salah satunya likuiditas dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik 13,3 persen (yoy) ke posisi Rp872,7 triliun. Dana murah (CASA) masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi 56,5 persen.

Dari penghimpunan DPK dan penyaluran kredit itu, aset BRI secara konsolidasi sebesar Rp1.183,4 triliun, naik 13,9 persen (yoy).

Baca juga: BRI resmi akusisi Danareksa Sekuritas

Baca juga: IHSG ditutup turun 88,47 poin menyusul sentimen negatif global

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018