Kebetulan gula ini seksi, peminat investornya pun tidak hanya dari dalam negeri, tetapi investor asing juga berminat

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyatakan adanya deregulasi kemudahan berusaha telah berdampak pada peningkatan investasi di sektor pertanian dalam empat tahun terakhir.

Dalam pemaparan empat tahun kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyebutkan investasi pertanian pada 2017 tercatat sebesar Rp45,9 triliun atau naik sebesar 14,2 persen sejak tahun 2013 yang hanya sebesar Rp29,3 triliun.

"Pada 2016 kita membuat percepatan investasi dan melakukan pendampingan kepada calon-calon investor yang ingin berinvestasi di sektor pertanian. Hasilnya selama 2016 ke 2017 investasi naik secara signifikan," kata Syukur.

Berdasarkan data Kementan, investasi mulai terlihat meningkat secara signifikan pada 2014 sebesar Rp44,8 triliun, kemudian pada 2015 sebesar Rp43 triliun dan pada 2016 sebesar Rp45,4 triliun.

Kementan memproyeksikan nilai investasi pada akhir 2018 dapat mencapai Rp61,6 triliun.

Syukur menyebutkan salah satu investasi yang meningkat signifikan adalah sejumlah pabrik gula yang mulai beroperasi. Menurut dia, dibukanya pelayanan investasi telah memudahkan para penanam modal yang ingin membangun pabrik gula.

"Kebetulan gula ini seksi, peminat investornya pun tidak hanya dari dalam negeri, tetapi investor asing juga berminat. Pada 2017 sudah beroperasional, tapi itu bukan investor baru, melainkan yang sudah berjalan tapi terhambat perizinannya," kata dia.

Ia menambahkan bahwa pada 2017 sudah ada tiga pabrik gula yang beroperasional, sedangkan pada 2018 ini sudah ada tiga pabrik gula yang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking).

Ada pun selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK, Kementan telah melakukan deregulasi dengan mencabut 291 peraturan menteri pertanian (Permentan) atau keputusan menteri pertanian (Kepmentan).

Baca juga: Kementan deregulasi 141 aturan untuk tarik investor

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018