Jakarta (ANTARA News) - Komunitas relawan Sejuta Teman mengajak masyarakat untuk berani melawan penyebaran hoaks yang semakin masif disebarkan selama beberapa tahun terakhir, terutama di media digital.
Melalui peluncuran website www.SejutaTeman.id, di Jakarta, Rabu petang, para relawan mengajak publik berpartisipasi melawan hoaks.
"Dalam website itu kami membuka kanal 'Lawan Hoax' yang isinya kumpulan informasi serta berita yang belum jelas kebenarannya, mengidentifikasinya sebagai hoax, dan memberikan data serta fakta sebagai upaya meluruskan informasi yang beredar,” kata Juru Bicara Sejuta Teman Astri Wulan dalam diskusi bertajuk “Ngobrol Sore: Gak Pake Hoax” di Sekretariat Sejuta Teman, Pejaten, Jakarta, Rabu.
Selain itu, dalam websitenya, relawan Sejuta Teman juga membuka kanal “Lapor Hoax” yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan hoaks yang ada di sekitar mereka.
"Ini adalah upaya meningkatkan partisipasi publik untuk melawan hoaks yang beredar mulai dari lingkungan terkecilnya," jelas dia.
Dia mengatakan setiap menjelang tahun politik, sangat mudah ditemukan kabar-kabar bohong dan bombastis disebar. Bahkan dari lingkungan terkecil misalnya grup keluarga.
"Harapannya tentu makin banyak orang yang sadar dan secara aktif melaporkan hoaks, bahkan harus dilawan dan diluruskan,” kata Astri.
Diskusi dan peresmian website Sejuta Teman juga turut mengundang beberapa pembahas yakni koordinator Relawan Edukasi Antihoaks Indonesia (Redaxi) Astari Yanuarti, akademisi literasi digital Universitas Indonesia Firman K. Sujono, dan Duta Anti-Hoax Olga Lidya. Acara ini juga menjadi momentum perdana kopi darat relawan digital yang sudah dibentuk Sejuta Teman sejak bulan September lalu.
“Kami juga mengajak lebih banyak lagi teman-teman untuk bergabung bersama kami dan menjad relawan digital untuk melawan penyebaran hoaks. Semakin banyak orang yang sadar dan secara aktif melawan hoaks, tentu akan semakin baik bagi kualitas demokrasi kita,” jelas Astri.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018