Kawan-kawan kita terlalu baik. Hanya diambil benderanya saja untuk dibakar, tetapi orangnya dilepaskan."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai ada upaya sistematis dan terencana untuk mengibarkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada peringatan Hari Santri di beberapa daerah.
"Tidak hanya di Garut, tetapi juga di Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Bandung Barat dan Semarang," kata Yaqut dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Yaqut mengatakan pihaknya belum menemukan fakta tujuan dari upaya sistematis tersebut, apakah memiliki tujuan politik atau semata-mata menyasar organisasi Nahdlatul Ulama.
"Kami sedang menurunkan tim untuk melakukan investigasi," ujarnya.
Saat ditanya tentang siapa yang membawa bendera yang mereka yakini sebagai bendera HTI pada peringatan Hari Santri di Garut, Yaqut mengatakan belum diketahui. Namun, dia menyebut ada yang berusaha memprovokasi dengan membawa bendera tersebut.
Pasalnya, panitia kegiatan sudah melarang peserta untuk membawa bendera apa pun selain bendera merah putih.
"Kawan-kawan kita terlalu baik. Hanya diambil benderanya saja untuk dibakar, tetapi orangnya dilepaskan," katanya.
Yaqut mengatakan pembakaran bendera tersebut merupakan tindakan spontan yang sebenarnya melanggar prosedur tetap Ansor dan Barisan Ansor Serba Guna (Banser).
"Prosedur kami, bila ada kader yang melihat atau menemukan pengibaran bendera HTI adalah mendokumentasikan kemudian melapor ke polisi," jelasnya.
Baca juga: GP Ansor minta maaf kegaduhan pembakaran bendera
Baca juga: GP Ansor akan dampingi kader pembakar bendera
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018