Kota Gaza, Palestina (ANTARA News) - Seorang remaja Palestina pada Selasa (23/10) mengembuskan napas terakhir setelah menyerah pada luka-luka yang dideritanya akibat tembakan tentara Israel selama protes di dekat zona penyangga antara Jalur Gaza dan Israel, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

"Montaser Mohamed Ismail al-Baz, yang berusia 17 tahun, syahid akibat luka-luka yang dideritanya pada pagi hari yang sama akibat tembakan tentara Israel di dekat perbatasan di bagian timur Jalur Gaza, Kamp Pengungsi Palestina, Bureij, di pusat daerah kantong tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al-Qidra di dalam satu pernyataan.

Di dalam satu pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa al-Baz menderita luka serius di kepala, demikian dilaporkan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Sejak protes dimulai pada 30 Maret, sudah lebih dari 200 orang Palestina tewas di dekat zona penyangga tersebut --dan ribuan lagi cedera-- akibat tembakan personel militer Israel.

Pemrotes menuntut hak untuk pulang ke desa dan rumah mereka di Palestina, yang bersejarah, tempat mereka diusir pada 1948 untuk melicinkan jalan buat negara baru Yahudi.

Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun atas Jalur Gaza, yang telah merongrong ekonomi daerah kantong itu dan membuat dua juta warganya tak memperoleh banyak komoditas dasar.

Sejak awal gerakan rakyat Palestina, yang disebut sebagai "Pawai Akbar Kepulangan" pada 30 Maret, militer Israel telah menembak hingga tewas 198 orang Palestina dan melukai tak kurang dari 22.000 orang lagi, kata Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.

Baca juga: Medis: tembakan tentara Israel tewaskan remaja Palestina di Jalur Gaza
Baca juga: 180 orang Palestina cedera dalam bentrokan dengan tentara Israel

Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018