Itu adalah kesalahan teknis yang tidak disengaja. Tidak ada unsur politis di dalamnya
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan insiden tertukarnya lagu kebangsaan Korea Selatan menjadi lagu Korea Utara pada pertandingan Korsel versus Yordania di Grup C Piala U-19 Asia 2018, Selasa (22/10), murni karena faktor kesalahan teknis.
"Itu adalah kesalahan teknis yang tidak disengaja. Tidak ada unsur politis di dalamnya," kata Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo di Jakarta, Rabu.
Gatot melanjutkan, operator dari pihak penyelenggara lokal (LOC) yang melakukan kekeliruan pemutaran lagu tersebut. Dan kini sang operator sudah diberi sanksi tidak boleh terlibat lagi dalam kegiatan Piala U-19 Asia 2018.
LOC, lanjut Gatot, juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Korea Selatan terkait hal tersebut.
"Dan hingga saat ini kami di PSSI belum menerima surat protes resmi dari pihak Korea Selatan terkait hal tersebut," kata dia.
Sebagai informasi, baik Korea Selatan dan Korea Utara memiliki lagu kebangsaan dengan judul yang sangat mirip. Jika Korea Selatan dilafalkan "Aegukga", Korea Utara disebut "Aegukka" yang sama-sama kurang lebih berarti "lagu cinta Tanah Air". Namun, lirik dan alunan musiknya sangat berbeda.
Ini yang membuat para pemain timnas U-19 Korsel bingung ketika lagu "Aegukga" diputar di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, sebab ternyata musik yang diperdengarkan adalah alunan mada milik Korea Utara.
"Panitia sebenarnya sudah mempersiapkan semuanya sesuai prosedur, termasuk melakukan geladi bersih, pengecekan ulang dan lainnya sesuai prosedur. Namun operator ternyata tetap melakukan kesalahan," kata Gatot.
Akan tetapi, meski mengalami kejadian tidak mengenakkan, Korea Selatan tetap tampil baik saat menghadapi Yordania dan menang dengan skor 3-1. Itu menjadi kemenangan pertama Korsel di Piala U-19 Asia 2018 setelah sebelumnya bermain seri 1-1 dengan Australia.
Baca juga: Timnas U-19 Indonesia optimistis taklukkan Uni Emirat Arab
Baca juga: Indra: Indonesia antisipasi semua kemungkinan lawan UEA
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018