Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan dirinya ingin kemajuan pendidikan pondok pesantren merata di seluruh Indonesia, saat dirinya mengikuti acara Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Walisongo, Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, Lampung.
Diakui, saat ini kemajuan pendidikan pesantren masih terfokus di Jawa sehingga pesantren yang ada di sana cepat berkembang baik dari segi santri, sarana dan prasarana, maupun dari segi ilmunya.
"Kita ingin ada pembangunan yang setara di pesantren di Jawa dan luar Jawa, baik pembangunan fasilitas pendidikan maupun pengembangan pendidiknya," ungkapnya, dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.
Selain itu dia berharap agar pemerintah berfokus pada pembangunan pesantren di luar Jawa, mengingat perkembangan pesantren dan santri di sana juga sangat pesat.
Demi mendukung percepatan pembangunan pesantren khususnya di luar Jawa, sebagai wakil rakyat Zulkifli Hasan bersama yang lain mendorong tuntasnya undang-undang madrasah dan pesantren guna mempermudah penyelesaian masalah di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan turut menyampaikan selamat Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2018. Dia menjelaskan bahwa santri maupun pesantren berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.
"Tak mungkin Indonesia merdeka dan mempertahankan kemerdekaan tanpa peran santri dan pesantren," ujarnya.
Dijelaskan bagaimana KH Hasyim Ashary mengeluarkan Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari upaya penjajahan kembali bangsa asing.
"Resolusi Jihad untuk membela agama dan negara," tegasnya. Resolusi ini disebut terkait dengan Peristiwa 10 November.
Sebagai santri yang berada di Lampung Tengah, berpesan agar mereka tidak minder karena, "Walisongo merupakan pesantren terbaik di Lampung," ucapnya. Dia menuturkan bahwa santri memiliki kesempatan yang sama dengan sekolah umum.
"Kalian bisa jadi apa saja," paparnya, seraya menambahkan, "Saya yang pernah di madrasah saja bisa jadi ketua MPR."
Di kesempatan itu pula, Zulkifli Hasan menyampaikan pesan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila. Di bawah sistem ini, rakyatlah yang berdaulat.
"Rakyat yang menentukan masa depan bangsa," ujarnya.
Setiap lima tahun, dikatakan kita menggelar pemilu, yang disebut sebagai cara untuk memilih pemimpin terbaik.
Mantan menteri kehutanan itu menegaskan jangan sampai perbedaan pilihan saat pemilu menimbulkan pertikaian dan kegaduhan.
Agar pemilu bisa berlangsung damai dan aman, dirinya ingin pondok pesantren Walisongo menjadi pelopor persatuan.
"Walisongo harus menjadi pelopor persatuan seperti ulama pendahulu," tegasnya.(KR-MSU)
Baca juga: Menko Puan sebut pesantren turut mencerdaskan kehidupan bangsa
Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018