Jakarta (ANTARA News) - Nilai investasi pabrik pupuk urea berkapasitas 3.500 ton urea per hari milik PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Iran diperkirakan mencapai 600 juta dolar AS. Kepala Seksi Ekonomi Kedubes Iran untuk Indonesia Mahmoud R Radboy yang ditemui wartawan di Jakarta, Selasa, mengatakan pendanaan investasi tersebut akan dibagi bersama antara perusahaan petrokimia Iran, National Petrochemical Company International (NPCI) dan Pusri. "Sebanyak 50 persen dari investasi 600 juta dolar itu dari Iran dan 50 persen Indonesia," katanya. Menurut dia, sumber pendanaan berasal dari ekuitas dan pinjaman seperti Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). NPCI akan bertindak sebagai pemasok bahan baku gas pabrik pupuk tersebut. Gas akan diambil dari Lapangan South Pars, kawasan Teluk. Sesuai kesepakatan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ketika berkunjung ke Indonesia awal tahun ini dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, maka harga gas yang dijual NPCI kepada Pusri hanya satu dolar AS per mile mile British thermal unit (MMBTU). Radboy mengemukakan, pembahasan proyek kerja sama sudah dalam tahap finalisasi. "Tinggal menunggu ijin Menteri Negara BUMN (Sofyan Djalil). Rencananya, kesepakatan akan dilakukan hari ini atau besok," katanya. Radboy berharap, studi pengadaan, rekayasa dan konstruksi (engineering, procurement dan construction/EPC) bisa dimulai akhir tahun 2007 dengan pekerjaan konstruksi selama 18 bulan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007