Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Sidang Tahunan Ke-60 Kamar Dagang dan Industri Islam Internasional (The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture /ICCIA) di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Selasa.
Wapres dalam sambutannya mengatakan pentingnya persatuan dan solidaritas antarpedagang Islam dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dan industri, khususnya di negara dengan penduduk Islam maupun negara Islam.
"Kita membutuhkan solidaritas dalam bidang keagamaan Islam di antara para pengusaha agar bersatu untuk memajukannya. Perdaganganlah yang menopang agama Islam, Rasullullah adalah seorang pedagang, artinya topangan perdagangan kepada dunia Islam sangat penting," kata Wapres Jusuf Kalla.
Wapres JK juga mengingatkan seluruh pelaku perdagangan di Indonesia dan negara Islam untuk meningkatkan pengetahuan teknologi sehingga dengan revolusi industri 4.0 dapat mengejar ketertinggalan industri.
Dengan tingkat kemajuan yang berbeda antara satu negara dan lainnya, Wapres mengingatkan pentingnya inovasi dalam pengembangan industri dan perdagangan.
Dengan revolusi industri tersebut, ke depan dunia industri akan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, sistem otomasi dan kelompok yang memiliki inovasi.
"Oleh karen itu maka, untuk memajukan perdagangan, memajukan industri pertanian, kita harus mempunyai inovasi-inovasi yang baik," ujar Wapres.
ICCIA didirikan pada Mei 1976 di Istanbul, Turki, saat berlangsung Konferensi Para Menteri Luar Negeri ke-7. Organisasi Kadin Islam Internasional tersebut merupakan afiliasi dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang terdiri dari 57 anggota negara Islam.
ICCIA bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, teknologi informasi, perbankan dan promosi untuk membuka peluang investasi antarnegara anggota.
Baca juga: Menperin: Alibaba akan bangun sekolah pengusaha di Indonesia
Baca juga: Dubes ajak pengusaha Tiongkok hadiri Trade Expo Indonesia
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018