Kementerian Pertahanan selalu berupaya untuk memelihara, meningkatkan dan ...

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, Malam Bahasa dan Budaya Internasional (MBBI) yang digelar oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Bahasa Badan Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat Bahasa Badiklat) Kementerian Pertahanan, dapat mempererat kerja sama dengan negara sahabat, khususnya bidang pertahanan.

"Kementerian Pertahanan selalu berupaya untuk memelihara, meningkatkan dan mempererat kerja sama bidang pertahanan dengan negara-negara sahabat," kata Menhan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badiklat Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin malam.

Hadir dalam acara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Namun, lanjut Ryamizard, untuk melaksanakan kerja sama tersebut dibutuhkan sarana komunikasi yakni bahasa yang dapat dimengerti oleh semua pihak.

"Hal ini penting dalam mempermudah komunikasi, diplomasi, dan negosiasi dengan negara-negara sahabat. Untuk dapat menggunakan suatu bahasa dengan baik dan benar, kita harus mengenal budaya penutur bahasa itu sendiri," katanya.

Menurut dia, bahasa dan budaya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan belajar bahasa, bisa terhindar dari kesalahpahaman saat berkomunikasi.

"Saya tentunya percaya bahwa mempelajari bahasa sangat penting. Hal ini penting untuk kelancaran proses pendidikan," ujarnya.

Ryamizard pun mengapresiasi kegiatan Malam Bahasa dan Budaya Internasional yang bertemakan "Exploring Cultural Diversity", yang berarti menggali keberagaman budaya.

"Keberagaman budaya adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama budaya," ujarnya.

Oleh karenanya, kata Kabadiklat Kemhan, Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, tujuan Malam Bahasa dan Budaya Internasional ini adalah memperkenalkan budaya Indonesia, salah satunya budaya Bali, kepada undangan dan siswa mancanegara serta sebaliknya memperkenalkan kebudayaan mancanegara kepada undangan dan siswa Indonesia.

"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa di Pusdiklat Bahasa untuk mempraktikkan bahasa dan budaya yang dipelajari (Inggris, Korea, Rusia, Perancis, dan Indonesia)," katanya.

Pada acara Malam Bahasa dan Budaya Internasional Ke-17 Tahun 2018 saat ini, diikuti 17 negara, terdiri dari: Bangladesh, China, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Perancis, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.

Pada setiap kegiatan Malam Bahasa dan Budaya Internasional, Pusdiklat Bahasa Kemhan selalu memperkenalkan budaya Indonesia. Malam ini, Indonesia memperkenalkan Budaya Bali. Kesenian Bali yang ditampilkan adalah Tari Sekar Jagat, Tari Kecak, dan Joget Bumbung Bali. Selain itu, ditampilkan beberapa makanan dan minuman khas Bali.

"Hal ini merupakan bentuk dukungan dan sinergi yang diciptakan antara Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Pariwisata dan Pemda Bali, dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia umumnya dan pariwisata Bali khususnya," Ida Bagus Purwalaksana.

Kegiatan seperti ini tentunya diharapkan mampu menciptakan persahabatan yang erat diantara peserta pendidikan, sehingga tumbuh jalinan kebersamaan dan saling percaya satu sama lain melalui pendekatan bahasa dan budaya.

Dalam konteks pertahanan, kerja sama dengan negara-negara sahabat akan membawa dampak positif dalam menumbuhkan dan meningkatkan Confidence Building Measures (CBM).

"Kerja sama hendaknya dilandasi dengan adanya saling percaya satu sama lain yang pada gilirannya akan memberikan dampak pada penanganan permasalahan pertahanan yang menjadi perhatian bersama," ujarnya.

Baca juga: Menhan hadiri Malam Bahasa dan Budaya Internasional

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018