Kerumuman yang kebanyakan emak-emak berseragam merah muda ini terdiri dari perawat dan dokter yang meminta Sandiaga mampir untuk membubuhkan tanda tangan peresmian Rumah Sakit Islam Jombang. Bahkan emak-emak itu membawa spanduk bertuliskan mampir.
"Tolong pak tanda tangan prasasti aja. Tolong pak,” kata seorang pria yang berpakaian dokter. Sandiaga menerangkan kepada mereka bahwa tidak ada jadwal dalam menyerap aspirasi masyarakat di Jawa Timur meresmikan rumah sakit.
"Saya tidak ada jadwal ke sini. Nanti takutnya melanggar dan ditegor Bawaslu,"
kata Sandiaga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.
Namun massa tetap memaksa dan meminta mantan Wakil Gubernur DKI ini tetap membubuhkan tanda tangan di prasasti yang telah mereka buat.
Sandiaga tetap tidak beranjak dari mobilnya. Akhirnya dipilih jalan tengah. “Ya sudah bawa prasastinya ke sini, biar saya tanda tangan dari dalam mobil,” katanya.
Para pekerja Rumah Sakit Islam Jombang ini pun bersemangat membawa prasasti. Sayang mungkin karena terlalu semangat, spidol berwarna emasnya patah. Mereka pun kebingungan. Lagi, Sandiaga menawarkan solusi meminta secarik kertas.
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim saya tandatangani peresmian Rumah Sakit Islam Jombang ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya,” katanya.
Mereka pun puas, meski tetap membujuk Sandiaga mampir di Rumah Sakit. “Saya pamit jalan,” katanya. Ucapan yang membuat emak-emak makin histeris.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018