Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup bervariasi (mix) karena mengikuti pergerakan bursa regional. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 1,543 poin atau 0,07 persen menjadi 2.215,117, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menurun 0,470 poin atau 0,10 persen ke posisi 462,571. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Miranda Hotmadiah, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pola perdagangan di BEJ masih mengikuti pergerakan bursa Asia yang bergerak dua arah. "Pergerakan bursa Asia yang dibuka naik, namun ditutup melemah telah diikuti para pelaku pasar di BEJ yang ditutup bervariasi. Untungnya para pelaku pasar melakukan aksi beli di akhir sesi, sehingga membuat IHSG naik," kata Miranda. Selain itu, lanjutnya, belum adanya berita baru dari dalam negeri dan data inflasi Agustus yang naik membuat saham unggulan, terutama sektor perbankan mengalami koreksi. Sedangkan, melemahnya harga komoditi di pasar internasional telah menekan harga saham sektor pertambangan, seperti Aneka Tambang (ANTM) dan Tambang Timah (TINS). Pergerakan saham pada perdagangan Selasa ini berjalan seimbang, dimana saham yang naik sebanyak 91 dan yang turun juga 91, sedangkan 54 bergerak stagnan dan 160 tidak diperdagangkan. Volume perdagangan sebanyak 3,067 miliar saham dengan nilai Rp2,397 triliun. Posisi asing berada di `net buy` (beli netto) mencapai Rp25,113 miliar. Kenaikan IHSG didorong menguatnya saham Telkom (TLKM) Rp50 menjadi Rp11.200, Astra Internasional (ASII) terangkat Rp200 ke posisi Rp18.100 dan Bank BNI (BBNI) menambah Rp10 ke harga Rp1.930. Sementara anjloknya saham TINS Rp150 menjadi Rp11.950, ANTM terkoreksi Rp25 ke posisi Rp2.200, Bank Mandiri (BMRI) melemah Rp50 ke level Rp3.175 dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) melemah Rp50 ke harga Rp10.350 telah menekan indeks LQ45. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007