Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak dua bunga bangkai atau Amorphophallus titanum Becc tumbuh di permukiman warga di Gang Limus, Kota Sukabumi, Jawa Barat sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk melihat tanaman langka tersebut.

"Ada dua bunga bangkai yang tumbuh namun baru satu yang mekar dan satu lagi masih dalam bentuk tunas. Penemuan tanaman langka ini tidak disengaja yang kebetulan saat itu saya hendak membersihkan halaman kosong rumah dan melihat ada tumbuhan aneh," kata pemilik lahan di Kecamatan Cikole yang ditumbuhi bunga bangkai Siti Suaebah di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, warga sekitar baru pertama kali melihat secara langsung bentuk bunga bangkai sehingga banyak yang berdatangan ke lokasi penemuan untuk mengabadikan momen langka ini.

Sebelumnya warga memang sudah pernah melihat bunga bangkai tapi sebatas di televisi, ketika mendengar ada bunga langka yang tumbuh didekat sekitar permukiman warga ini maka banyak yang penasaran dan ingin melihat secara langsung.

Untuk antisipasi adanya tangan jahil atau orang tidak bertanggung jawab mencurinya, warga sekitar sengaja membuat pagar bambu sementara. Agar jika ada yang ingin melihat tidak terlalu dekat karena khawatir mati sebelum mekar total, apalagi di lokasi tersebut masih ada bunga yang berbentuk tunas, jika terganggu maka pertumbuhan dikhawatirkan tidak maksimal.

"Ini momen langka, apalagi tumbuhnya di tengah kota yang notabene di Gang Limus ini jarang sekali lahan karena rumah warga di sini sangat padat," tambahnya.

Sementara, warga Ciaul, Kecamatan Cikole Muchtar Andries mengatakan dirinya sengaja datang ke lokasi hanya untuk melihat bunga bangkai tersebut dan mengabadikannya melalui foto.

"Ini baru pertama kali saya lihat secara langsung, biasanya hanya melalui internet atau televisi," katanya.

Baca juga: Bunga bangkai mekar di lahan pertanian warga

Baca juga: Bunga Bangkai mekar pertama kali di Toronto

Baca juga: Bunga Bangkai dalam pot pertama di Kebun Raya Bogor berhasil mekar

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018