Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak santri untuk menyiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 dengan memerhatikan rumus 5C, yakni critical thinking, creativity, communication skill, collaboration dan confidence.
"Meski dalam tradisi pesantren dikenal ketat dengan pelajaran teks namun para santri harus berpikir kritis melihat dunia luar. Ilmu harus digali secara lebih luas dan mendalam, sesuai konteks, tetapi harus tetap kuat memegang akidah," kata Mendikbud seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu
Hal itu disampaikan Muhadjir saat melakukan kunjungan ke tiga pondok pesantren di Paciran, kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yakni Karangasem Muhammadiyah, Modern Muhammadiyah dan Al-Islah Sendang Agung, Paciran.
Lebih lanjut, mendikbud mengatakan kreativitas juga harus ditunjukkan sepanjang waktu dengan cara membuat terobosan dan menemukan sesuatu yang baru.
“Di Muhammadiyah tradisi kreatif sudah dimulai sejak KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), yakni dengan membuat sistem pendidikan modern pada zamannya,” kata Mendikbud.
Disamping memiliki jaringan luas dan berkolaborasi, ujar Mendikbud, keterampilan menulis dan berbicara di hadapan publik juga menjadi keharusan sebab seseorang tidak akan kelihatan cerdas jika tidak bisa menyampaikan gagasannya dengan baik.
Di hadapan santri, alumni, guru dan ustadz di Ponpes Karangasem, Mendikbud mengajak santri untuk menyiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0. “Santri harus lebih siap dan terbuka menghadapi tantangan,” tuturnya.
Pada kesempatan kunjungannya, Mendikbud juga menyampaikan pesan presiden Joko Widodo untuk senantiasa menjaga negara yang sangat besar ini. Indonesia adalah negara yang memiliki luas seperti daratan Eropa dengan ratusan suku dan ribuan pulau.
Tokoh-tokoh Muhammadiyah terdahulu, kata Mendikbud, telah merintis nilai-nilai kebangsaan yang sangat kuat. Sebut misalnya, Jenderal Sudirman yang mendirikan TNI, Ki Bagus Hadikusumo perintis kemerdekaan dan perumus UUD 45, dan IR Juanda yang memperjuangkan wilayah laut sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kunjungan kerja Mendikbud ke Lamongan didampingi pejabat Kemdikbud, antara lain staf khusus Menteri Nasrullah, Direktur Pembinaan SMK Bakrun, direktur Pembinaan SMP Enang Ahmadi dan Kepala Pustekkom Gogot Suharwoto.
Baca juga: Menag: santri harus jadi pionir perdamaian
Baca juga: Presiden: Sejarah catat peran santri perjuangkan kemerdekaan
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018