Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian mencatat industri di dalam negeri tumbuh 5,92 persen pada semester satu tahun ini, dengan target hingga akhir tahun 7,9 persen. Cabang-cabang industri yang menyumbang pertumbuhan semester satu dan memiliki pertumbuhan cepat antara lain industri makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 8,16 persen, kertas dan barang cetakan 10,78 persen, serta industri pupuk, kimia, dan barang karet 6,96 persen, demikian laporan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam Raker dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa. Sementara cabang industri yang memiliki pertumbuhan buruk, menurut menteri, adalah industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki yang melemah -1,53 persen, industri barang kayu dan hasil hutan lainnya -2,01 persen, dan industri barang lainnya (kerajinan) -0,04 persen, sementara logam dasar besi dan baja hanya tumbuh -1,08 persen. Fahmi mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan bagi cabang industri yang melambat, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) pihaknya akan mengintensifkan koordinasi untuk menekan penyelundupan dan mempercepat restrukturisasi mesin industri TPT. Sedangkan untuk industri kayu dan hasil hutan yang masih tumbuh minus, Depperin kata dia, akan mendorong pendirian terminal kayu di daerah yang memiliki pengolahan kayu tinggi untuk memperlancar pasokan bahan baku. Selain itu juga akan dikembangkan industri pengolahan rotan di daerah sumber bahan baku seperti Sulawesi Tengah dan Kalimantan Tengah, serta mendorong penggunaan kayu alternatif. Demikian pula untuk pengembangan industri kerajinan akan didirikan sentra-sentra industri barang kerajinan di Jawa Timur, Bali, dan NTB, meningkatkan kemampuan IKM ke pasar ekspor. Sedangkan untuk peningkatan kinerja industri logam dasar besi dan baja, Depperin akan mengembangkan industri besi dan baja terintegrasi di sumber bahan baku dan energi seperti di Kalimantan Selatan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007