Pada Sabtu, kondisi RPTRA Krendang di pintu depan dipenuhi bahan material besi dan kayu, serta sejumlah alat berat dengan para pekerjanya yang bekerja mulai pagi hari.
Sisa-sisa batang pohon yang ditebang untuk keperluan penataan Kali Duri juga terlihat masih berada di pinggiran antara lokasi RPTRA Krendang dengan Kali Duri.
Sementara, lahan di pinggir RPTRA Krendang berkurang lebarnya sekitar satu meter dan tanpa pagar yang membatasi gerak anak-anak menuju Kali Duri.
Tak hanya itu, fasilitas bermain RPTRA pun terpaksa dipindahkan sementara dari tempat awalnya, karena adanya proyek pembangunan turap dengan pemasangan "sheetpile" sepanjang kali tersebut.
Kondisi tersebut menyebabkan lingkungan RPTRA Krendang jauh dari sebutan ruang publik yang ramah untuk anak bermain dan belajar di waktu senggang mereka.
Pelaksana Lapangan PT Basuki Yasa David M. Sibuea, selaku pemegang proyek pembangunan turapsaat di lokasi mengatakan, pihaknya terpaksa harus meletakan sejumlah bahan material dan alat berat di lokasi RPTRA Krendang karena terkendala lahan minim.
"Kalau kita taruh di sisi jalan raya bikin arus lalu lintas macet, jadi minimalkan kemacetan itu makanya kita taruh di sisi rel, yang kebetulan ada RPTRA," ujar David.
David mengungkapkan sebelum memulai proyek tersebut, pada akhir Juli lalu, pihaknya juga telah membicarakan perihal izin kepasa Lurah Krendang maupun pihak pengelola RPTRA.
"Target selesai Desember akhir tahun ini. Nanti juga akan dikembalikan seperti semula lagi kondisi RPTRA Krendang usai pengerjaan," kata David.
Menanggapi kondisi RPTRA Krendang tersebut Lurah Krendang Andre Ravnic mengatakan sudah ada nota kesepahaman dari pemegang proyek dan dirinya untuk memperbaiki kondisi RPTRA Krendang yang terkena dampak pembangunan turap.
"RPTRA Krendang terkena dampak dari pembangunan sheetpile dengan tujuan normalisasi Kali Duri. Namun sudah ada kebijakan dari proyek sheetpile tersebut untuk mengembalikan fungsi RPTRA seperti semula, sudah ada MoU (nota kesepahaman)," tutur Andre.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
