Banyak yang lupa bahwa penilaian utama seorang pemimpin itu dari watak dan karakternya. Pak Jokowi sosok yang tulus, merakyat, dan dengannya instrumen rasa penuh nilai-nilai kemanusiaan mengalir dalam keputusan politiknya."

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo tidak hanya menciptakan beragam prestasi tapi mampu membangun persatuan bangsa dengan semangat kerakyatan.

"Berbagai prestasi diciptakan pemerintahan Presiden Jokowi terutama percepatan pembangunan infrastruktur yang secara teknokratis dimaknai dalam peningkatan koneksitas, aksesibilitas, kemudahan mobilisasi, serta ketersediaan daya pengungkit kemajuan," kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu.

Dalam perspektif kebudayaan, jata dia, percepatan pembangunan infrastruktur itu memperkuat rasa percaya diri, optimisme, serta membangun budaya kerja Indonesia berprestasi.

Hasto menjelaskan, perjalanan empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo sangatlah dinamis. Pada awal pemerintahan, tahun 2014 hingga 2015, menurut dia, diwarnai dengan penghadangan Parlemen sehingga Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat itu praktis tidak memiliki kaki di pimpinan DPR RI dan alat kelengkapan Dewan. "Penghadangan ini berlangsung selama hampir satu tahun, ditandai dinamika politik yang tajam dan penuh intrik kekuasaan," katanya.

Menurut dia, dalam situasi "political heavy" penuh hadangan di DPR RI tersebut, terbukti Presiden Joko Widodo mampu merangkul para pihak serta membangun keyakinan kolaborasi-gotong royong dengan seluruh komponen bangsa. "Dalam empat tahun pemerintahannya, justru Pak Jokowi dan Pak JK semakin menuai beragam prestasi," katanya.

Peningkatan keadaban politik terpenting dari Presiden Joko Widodo, menurut dia, adalah menghadirkan kekuasaan di rumah-rumah rakyat melalui tradisi blusukan, program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, program e-warung, sertifikasi tanah untuk rakyat, serta program kerakyatan lainnya.

PDI Perjuangan, menurut Hasto, lebih menyoroti watak dan kepribadian pemimpin sebagai faktor dominan bagi bangkitnya optimisme bangsa. "Banyak yang lupa bahwa penilaian utama seorang pemimpin itu dari watak dan karakternya. Pak Jokowi sosok yang tulus, merakyat, dan dengannya instrumen rasa penuh nilai-nilai kemanusiaan mengalir dalam keputusan politiknya," katanya.

Menurut Hasto, kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu "genuine" dan menyapa rakyat dengan salaman dan ketulusan, maka rakyat pun datang penuh antusiasme dan tanpa jarak menyampaikan usulan program pada pemimpinnya. "Watak kepemimpinan seperti itulah yang mampu membangunkan energi optimisme bangsa. Pak Jokowi sangat menghargai proses. Menguatnya rasa percaya diri bangsa di dunia internasional. Semua terjadi karena api perjuangan yang kembali menyala, karena tanpa api perjuangan yang menyala-nyala, suatu bangsa akan mati," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018